Wamena, Jubi – Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan terus berupaya dalam melakukan terobosan untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki setiap kabupaten, baik dari segi budaya, transportasi hingga sekor pertanian menjadi salah satu titik fokus pembangunan kedepannya. Hal itu merupakan konteks bagaimana meningkatkan ekonomi pertanian masyarakat yang lebih berkelanjutan. Selain dengan memberikan bantuan mesin giling padi bagi kelompok tani, juga pembangunan gudang pangan.
Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai saat melakukan kunjungan ke Distrik Libarek, Kabupaten Jayawijaya baru-baru ini selain memberikan bantuan akibat di salah satu kampung terjadi banjir, juga melihat potensi pertanian yang ada. Menurutnya, kawasan Libarek merupakan salah satu lokasi yang akan dijadikan kawasan pertanian khususnya tanaman padi, dengan bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk dapat memetakan dan memilih beberapa kawasan-kawasan yang ada.
“Dulu Jayawijaya terkenal dengan beras Muai, kini di Libarek juga akan didorong selain di Yahukimo juga yang telah dijadikan sentra pangan di Papua Pegunungan,” kata Velix Wanggai baru-baru ini di Wamena.
Ia melihat ada beberapa tempat lagi terutama di sepanjang pinggiran Sungai Balim yang cocok dibuat persawahan, semua itu dalam rangka membuat suatu ketahanan pangan di wilayah Papua Pegunungan. Untuk mewujudkan itu, pemerintah provinsi mendapat bantuan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk pembukaan lahan seluas 200 hektar kebun kopi. Dimana, saat ini telah dilakukan pemetaan di beberapa lokasi-lokasi yang menjadi wilayah penanaman yang disebut area of interest penanaman.
Begitu juga dengan pembukaan 300 hektar persawahan, bahkan ditawarkan oleh Kementerian Pertanian seluas 1000 hektar, namun pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten Jayawijaya akan memulai lebih fokus membuka di distrik mana yang tepat sesuai kebijakan Penjabat Bupati, sehingga bisa sinkronkan langkah dari hulu hingga hilir.
“Baik itu pemilihan lokasi, bibit, kelembagaan petani, jalan produksi, gudang, mesin untuk pasca panen, dimana saat ini kami mendapat bantuan 25 unit traktor dari kementerian dan akan alokasikan sesuai beberapa titik,” katanya.
Penjabat Bupati Jayawijaya, Sumule Tumbo mengaku bersyukur pemerintah kabupaten didukung penuh Pj Gubernur untuk memajukan ekonomi di Jayawijaya. Dalam kaitan itu, pemerintah Kabupaten memprogramkan berkolaborasi terkait dengan pencanangan pembukaan 1 hektar lahan di 1 distrik, dan sejauh ini sudah menandatangani kerjasama dengan kurang lebih 140 kelompok tani di seluruh Jayawijaya.
“Sudah diusulkan ke PUPR selain mendapatkan pendanaan dan sarana produksi, nanti dikolaborasikan untuk yang lahan-lahan pertanian sawah, supaya betul-betul dan melibatkan banyak kelompok tani,” kata Sumule Tumbo.
Menurutnya, semakin banyak masyarakat yang terlayani dan ikut terlibat di dalam pembangunan, baik kebun maupun sawah semakin bagus.
“Kami juga sedang mohon adanya dana CSR dari BUMD seperti Bank Papua, nanti dikolaborasikan dengan traktor yang dari kementerian itu untuk kemudian kita masifkan ke 40 distrik dan nanti setelah selesai, kita berikan bibit, sarana produksi dan kemudian kita bagikan,” kata Tumbo.
Dengan begitu semakin tahun ke depan diharapkan semakin dikembangkan, dimana Jayawijaya sebagai ibu kota provinsi tentu perlu menjadi barometer di Provinsi Papua Pegunungan ini.
Dengan kolaborasi penuh bersama pemerintah provinsi Papua Pegunungan akan diperkuat dengan MoU kerjasama antar daerah nantinya, tujuannya bagaimana mengefektifkan layanan kepada masyarakat sesuai dengan komitmen pemerintah provinsi maupun kabupaten Jayawijaya.
“Kita harapkan kerja-kerja di masa transisi ini, mudah-mudahan bisa melakukan perubahan yang signifikan untuk memberi dampak manfaat bagi masyarakat kita,” katanya.
Menurutnya, seperti yang baru-baru ini dilakukan pemerintah Kabupaten Jayawijaya lakukan di Kampung Honelama, Distrik Wamena sebagai salah satu langkah mewujudkan ketahanan pangan, demi terealisasinya pencegahan stunting juga inflasi.
“Untuk itu pemerintah daerah juga berkomitmen memberikan bantuan berupaya fasilitas berupa handtraktor, bibit. Ke depan bagaimana mengajak masyarakat untuk bekerjasama untuk membangun kehidupan bersama, dengan membuka lahan pertanian,” katanya. (*)
Discussion about this post