Wamena, Jubi – Seluruh dari 42 anggota Majelis Rakyat Papua Pegunungan atau MRPP dijadwalkan mengunjungi daerah pemilihan masing-masing. Mereka menyosialisasikan tugas dan tanggung jawab MRPP sebagai lembaga kultural bagi Orang Asli Papua atau OAP di Papua Pegunungan.
Sekretaris MRPP Lince Kogoya mengatakan setelah dilantik, dan membentuk alat kelengkapan lembaga, setiap anggota MRPP tersebut harus turun ke lapangan selama sepekan. Tugas itu dimulai sejak Selasa ini.
“Anggota MRPP turun ke delapan kabupaten yang dibagi menjadi empat zona. Mereka memberi sosialisasi kepada masyarakat tentang tugas dan fungsi lembaga kultural ini serta melihat kondisi dan kebutuhan masyarakat [OAP],” kata Kogoya, Selasa (2/4/2024).
Dalam sosialisasi itu, lanjutnya setiap anggota MRPP juga menjelaskan sejumlah aturan pemerintah dan fungsi dari kelompok-kelompok kerja (pokja) pada lembaga kultural tersebut. Dia mencontohkan fungsi Pokja Perempuan yang mesti memperjuangkan keadilan gender terhadap OAP di Papua Pegunungan.
“Pokja Perempuan harus memperkuat [memperjuangkan] kesetaraan gender. Di wilayah Papua Pegunungan, posisi mereka [kedudukan perempuan] masih dianggap rendah [daripada laki-laki],” ujar Kogoya.
Dia menegaskan anggota MRPP mengelola isu kemasyarakatan dan bukan mengelola proyek. Karena itu, mereka mesti mampu memecahkan setiap persoalan mendasar yang dihadapi OAP di Papua Pegunungan.
“Ini tahun politik sehingga [anggota MRPP] harus melihat [memperjuangkan] hak–hak dasar OAP. MRPP itu mengelola isu di masyarakat, bukan mengelola proyek. Mereka harus melihat [mencari solusi terhadap] masalah yang selama ini mungkin belum dibenahi [pemerintah],” kata Kogoya. (*)
Discussion about this post