Wamena, Jubi – Mama-mama di Pasar Potikelek Wamena, Kabupaten Jayawijaya, yang biasa berdagang sayur-mayur, buah-buahan serta berbagai jenis rempah, mengeluh akibat penumpukan sampah dan kurangnya fasilitas penerangan di pasar.
Ketua Asosiasi Pedagang Mama-Mama Pasar Potikelek, Yunita Gombo, saat ditemui Jubi di Pasar Potikelek, pada Rabu (20/3/2024) pagi, mengatakan sampah sudah lama menumpuk atau hampir tiga pekan ini.
“Tapi kami lihat selama ini kurang ada perhatian atau penanganan secara serius dari pemerintah daerah, terutama dinas terkait,” katanya.
Menurutnya petugas kebersihan selama ini tidak pernah masuk ke dalam pasar untuk membersihkan sampah-sampah tersebut, sehingga saat musim hujan seperti sekarang ini, air hujan bahkan naik sampai ke tempat mama-mama berjualan.
“Jadi kami berharap kepada pemerintah daerah agar bisa melihat dan memberikan perhatian serius atas kondisi pasar, karena pasar ini merupakan tempat mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari, maupun untuk biaya anak sekolah,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Pasar Potikelek menjadi pasar gabungan dengan Pasar Misi. “Karena saat musim hujan begini para pedagang dari Pasar Misi itu semua lari ke sini, karena di sana fasilitasnya tidak memadai, jadi selama musim hujan ini Pasar Misi tidak dimanfaatkan lagi untuk berdagang,” katanya.
Selain itu, ia meminta kepada pemerintah daerah agar segera menertibkan para pedagang non-OAP yang berjualan pinang di sepanjang Jalan Hom-hom, mulai dari depan SMA Santo Thomas sampai di depan lembaga, yang sudah membuka lapak hampir 3-4 bulan ini.
“Karena tempat atau fasilitas untuk jualan pinang sudah disediakan di dalam pasar, tapi mereka semua keluar dan berdagang di pinggir jalan apalagi di depan SMA Santo Thomas itu, kami minta tegas tidak boleh ada aktivitas jual beli pinang di situ, karena di situ tempat untuk anak-anak kita belajar atau sekolah,” katanya. (*)
Discussion about this post