Sentani, Jubi – Proyek pekerjaan jalan Sentani-Depapre akan dikerjakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Papua, dalam waktu dekat.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengatakan, pihaknya telah mendesak Pemerintah Pusat agar proyek pekerjaan jalan ini, dikerjakan secepatnya.
Kata Awoitauw, sudah ada tim yang diturunkan ke tengah masyarakat untuk melakukan sosialisasi, terkait proses pekerjaan yang diawali dengan pelebaran ruas jalan.
“Tim sudah jalan untuk memverifikasi bangunan yang ada di pinggir jalan. Tetapi semua masyarakat sudah sepakat untuk pelebaran jalan maka rumah ibadah, kantor, dan bangunan penting lainnya pasti diperhatikan,” ujar Bupati Mathius di Sentani, Selasa (5/4/2022).
Disinggung soal mata anggaran proyek jalan Sentani-Depapre yang tidak terakomodir di Pemerintah Pusat, Mathius mengaku sudah ada koordinasi lebih lanjut dan Pemerintah Pusat telah berjanji akan mengerjakan proyek jalan Sentani-Depapre dalam waktu dekat.
Dikatakan, untuk proses pekerjaan jalan ini sudah berbagai cara dan koordinasi yang dilakukan, hanya saja terhambat kasus hukum tetapi ini sudah diselesaikan dengan membawa surat keputusan Pengadilan.
“Bertahun-tahun masyarakat Moi dan Depapre hidup dan menikmati kondisi jalan yang tidak layak. Banyak dampak negatif yang dirasakan, mau hujan maupun panas semuanya berdampak tidak baik bagi masyarakat. Hanya karena kewenangan dan status jalan, kami tidak bisa bekerja secara langsung,” katanya.
Bupati mengimbau kepada masyarakat adat di Sentani Barat Moi hingga Depapre, agar mendukung penuh Pemerintah Pusat dan Provinsi Papua, serta mendorong percepatan proses pekerjaan ruas jalan Sentani-Depapre.
“Ketika jalan dikerjakan maka semua potensi sumber daya alam dapat dikelola dengan maksimal, ekonomi masyarakat dengan sendirinya akan meningkat,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat adat Moi, Nikodemus Yaboisembut mengatakan, aksi demo dan sejumlah aspirasi sudah berkali-kali disampaikan. Hampir puluhan tahun masyarakat menderita dengan kondisi jalan yang tidak layak digunakan.
Selain itu, ada 10 perusahaan yang mengambil potensi sumber daya alam dari wilayah Sentani Barat Moi.
“Pajak dan retribusinya ke mana? perbaikan jalan tidak pernah dilakukan hingga saat ini. Bahan dasar jalan seperti batu koral dan aspal, oleh sepuluh perusahaan ini dibawa keluar ke tempat lain, sementara kita yang punya hasil bumi ini menderita dengan kondisi jalan yang rusak parah,” jelasnya. (*)
Discussion about this post