Sentani, Jubi – Festival Danau Sentani (FDS) yang rutin dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Jayapura, sebagai agenda tetap secara nasional, akan kembali digelar bersamaan dengan pelaksanaan Kongres AMAN ke-VI di Kabupaten Jayapura, Papua.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw memastikan FDS akan dilaksanakan setelah beberapa tahun gagal, lantaran banjir bandang yang menimpa Kabupaten Jayapura, wabah Covid-19, serta kesiapan dan pelaksanaan PON XX di Bumi Khena Mbai Umbai.
Dikatakan, karena FDS merupakan agenda nasional dan merupakan program Kemenparekraf RI, maka hal ini sudah dikoordinasikan langsung dengan Menteri Sandiaga Uno, agar event FDS diagendakan bersamaan dengan Kongres AMAN ke-VI.
“FDS adalah program nasional dan sangat cocok dengan kreativitas generasi muda, serta komunitas-komunitas kreatif yang ada di daerah, konten dan hasil kreativitas serta cipta karya mereka yang akan ditampilkan pada ajang Festival Danau Sentani nanti. Musik dan lagu tradisional, kuliner, dan tarian,” ujar Bupati Mathius di Sentani, Rabu (6/4/2022).
Selanjutnya, kampung-kampung wisata harus diperbanyak, karena masa depan pariwisata ada di kampung. Saat ini baru Kampung Yoboi yang sudah mencapai level nasional, sebagai kampung wisata.
“Sementara ini ada sejumlah kampung yang sedang didorong untuk mengikuti jejak Kampung Yoboi. Sehingga seluruh aktivitas pariwisata akan terlihat hidup di kampung, dan apa yang diharapkan dari peningkatan ekonomi masyarakat dapat terwujud.”
Kabupaten Jayapura dengan program Kampung Adat yang sedang berjalan pasti akan bersinergi, sebab yang bersinergi dengan semua aktivitas pariwisata adalah masyarakat adat di masing-masing kampung.
“Papua selalu dikatakan unik, unik dengan semua potensi sumber daya alam yang belum tentu ada di daerah lain. Budaya, tradisi, dan kehidupan yang memang sangat berbeda dengan kehidupan di luar Papua, dan semuanya masih alami. Ini yang membuat kita selalu berbeda,” ucapnya.
Sementara itu, Billy Tokoro, tokoh pemuda di Kabupaten Jayapura sekaligus pemilik akun Pace Kreatif mengatakan, kebijakan dan upaya pemerintah daerah dalam hal promosi pariwisata harus lebih intens.
“Kabupaten Jayapura memiliki banyak spot wisata yang dikelola langsung oleh masyarakat. Ini ibarat sebuah materi yang sudah siap dipromosikan, dinas terkait seperti Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UMKM, kalau hanya diam-diam di kantor saja, bagaimana orang luar bisa mengetahui ada banyak potensi wisata yang dapat dikunjungi di Kabupaten Jayapura ini,” katanya. (*)