Sentani, Jubi – Sejumlah kampung di Distrik Airu, Kabupaten Jayapura, kehidupan masyarakatnya masih nomaden atau berpindah-pindah dan tidak menetap.
Selain itu, pelayanan publik di Airu belum banyak tersentuh pemerintah daerah apalagi keterbukaan wilayahnya masih minim, sehingga masyarakat dari satu kampung hidupnya berpindah-pindah ke kampung lain, bahkan sampai membuat permukiman baru sendiri bersifat sementara.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura pada 2023 ini berupaya untuk melakukan peningkatan pelayanan kesehatan (yankes) di wilayah tersebut, secara khusus di Kampung Aurina.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang, menjelaskan bahwa di Distrik Airu ada dua unit Puskesmas. Khusus Puskesmas Airu melayani tiga kampung yakni Muara Nawa, Hulu atas, dan Kampung Aurina. Sementara Puskesmas Pagai melayani, Kampung Naira, Pagai, dan Kamikaro.
“Yang menjadi perhatian kami saat ini adalah Kampung Aurina dan Kamikaro,” ujar Edward saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/3/2023).
Dikatakan, di Kampung Aurina sudah ada Pustu hanya saja tidak digunakan lagi, padahal sebelumnya ada petugas yang siap bekerja di sana. Hanya saja, karena masyarakatnya berpindah pindah, sangat berdampak pada seluruh proses pelayanan yang akan dilakukan oleh para petugas medis.
“Dampaknya saat ini pelayanan yang dilakukan dengan cara mobile klinik. Pelayanan kesehatan secara lengkap dan berjalan selama beberapa hari dalam satu perjalanan,” ucapnya.
Langkah strategis lainnya, kata Sihotang, dengan melihat pola hidup masyarakat yang berpindah tempat, ada satu tempat yang berdekatan dengan Kampung Aurina dan lokasi tersebut menjadi pilihan masyarakat yang sering berpindah, maka berdasarkan hasil Musrenbang di Distrik Airu, masyarakat menginginkan adanya satu Pustu sebagai pusat pelayanan kesehatan di lokasi tersebut.
“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak aset untuk bagaimana tata laksananya, jika ada kemudahan pemindahan aset lama ke baru maka tahun ini dibangun Pustu yang baru,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jayapura, Hariyanto Piet Soyan, mengatakan dalam semua proses pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, terkait pelayanan kesehatan dan pendidikan tidak boleh diabaikan.
“Perpindahan masyarakat dari satu tempat ke tempat lain sebagai sinyal bahwa kurangnya perhatian. Hal ini perlu menjadi perhatian serius, selama perhatian tidak berikan maka kehidupan masyarakat kita akan terus hidup dengan cara mereka,” ujar Soyan. (*)