Merauke, Jubi – Dinas Perhubungan – Dishub Provinsi Papua Selatan (Papsel) melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD tahun anggaran 2024 memprogramkan pembangunan dermaga penyeberangan di Ewer, Distrik Agats, Kabupaten Asmat dalam tahun anggaran 2024.
Infrastruktur dermaga penyeberangan ini dibangun di Ewer yang notabene merupakan pintu masuk Kabupaten Asmat dari sisi layanan transportasi udara. Pembangunan dermaga tersebut seiring dengan peningkatan Bandar Udara Ewer.
Kepala Dishub Provinsi Papua Selatan, Nelson Sasarari kepada wartawan di Merauke, Senin (19/2/2024), menyatakan bahwa pihaknya mengalokasikan anggaran sekitar Rp19 miliar untuk pembanguan dermaga penyeberangan tersebut. Dananya bersumber dari APBD Papua Selatan tahun 2024
“Dinas Perhubungan Provinsj Papua Selatan akan membangun dermaga penyebrangan di Ewer, Kabupaten Asmat. Keberadaan dermaga ini nanti untuk menunjang mobilitas keluar masuk masyarakat, sebab di sana ada Bandara Ewer. Jadi selain untuk menunjang layanan transportasi sungai untuk masyarakat yang ke Agats, ibu kota Asmat, juga untuk ke distrik-distrik lainnya,” kata Nelson Sasarari.
Ia menjelaskan tahapan dan proses perencanaan proyek tersebut saat ini masih dalam penginputan data di Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan atau Sirup. Pelelangan proyek dermaga penyeberangan di Ewer baru dapat dilakukan setelah data masuk Sirup dan setelah Pemprov Papua Selatan menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran atau DIPA kepada organisasi perangkat daerah di sana.
“Proses lelang pembangunan dermaga penyeberangan di Ewer, Agats, Kabupaten Asmat ini kita lakukan secara terbuka untuk pihak ketiga. Para pihak yang berminat silakan melakukan penawaran,” ujarnya.
Nelson Sasarari menambahkan estimasi waktu pelelangan dilakukan sekitar pertengahan Maret 2024. Pembangunan dermaga penyeberangan ini didorong melalui hasil musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) dari masyarakat Kabupaten Asmat dan didukung oleh usulan pemerintah daerah melalui Bupati Elisa Kambu dan Wakilnya Thomas Eppe Safanpo.
“Usulan pembangunan dermaga ini sangat strategis, terutama menunjang aksesibilitas, mobilitas dan konektivitas di Asmat. Kami prioritaskan agar infrastruktur ini untuk dikerjakan di tahun 2024,” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Elisa Kambu mengungkapkan bahwa Kabupaten Asmat merupakan salah satu daerah di Papua yang memiliki topografi yang sangat sulit. Asmat terkenal dengan julukan “Kota Sejuta Sungai”, karena secara geografis wilayah kabupaten itu dikelilingi perairan dan banyak sungai di sana.
“Memang Asmat itu medannya berat memang, dengan topografi yang ada seperti itu. Butuh orang yang punya hati, keberpihakan, kepedulian dan merasa terpanggil baru kita bisa melakukan sesuatu,” kata Elisa Kambu.
“Kami Asmat ini kalau mengandalkan APBD kabupaten saja, kita tidak bisa berbuat banyak. Puji Tuhan dalam perjalanan kurang lebih 9 tahun dengan Pak Tom (wakil bupati), kami mendapat banyak dukungan dari provinsi induk saat itu Provinsi Papua, lalu sekarang Provinsi Papua Selatan juga berlanjut. Dari APBN dan kementerian juga begitu, sehingga Asmat bisa kelihatan sedikit berubah,” tutupnya. (*)
Discussion about this post