Jayapura, Jubi – Pendapatan penjual kelapa muda di Kota Jayapura naik drastis selama Ramadan. Hal itu disampaikan Anto, 63 tahun, penjual kelapa muda di Pasar Hamadi pada Sabtu (16/3/2024).
Saat ditemui Jubi, pedagang asal Makassar itu sibuk melayani pembeli. Ia dibantu seorang pekerja bernama Wenung Daurema, 49 tahun, asal Mamberamo.
Menurut Anto yang sudah lama berjualan kelapa muda di Pasar Hamadi atau sejak pasar itu beroperasi, dibanding hari biasa, penjualan kelapa muda pada bulan puasa atau Ramadan selalu meningkat.
“Makanya jangan heran kalau ada penjual buah kelapa muda musiman di Pasar Hamadi, pas bulan puasa banyak pedagang kelapa muda,” ujarnya.
Anto mendapatkan buah kelapa muda dari berbagai tempat di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Mulai dari Koya, Arso, Genyem hingga Sarmi. Biasanya ia membeli per buah Rp5 ribu. Di pasar ia akan menjualnya dua kali lipat atau per buah Rp10 ribu.
Tentu saja kelapa itu sudah dipotong agar pembeli bisa menyerumputnya. Jika pelanggan minta dikupas dan dikeruk isinya maka harganya ditambah Rp2 ribu atau menjadi Rp12 ribu per buah.
“Dalam sehari kelapa yang laku bila banyak pelanggan itu 100 buah, kalau sepi hanya 50 atau 60 buah saja,” ujarnya.
Anto mengaku keuntungan bersih yang ia peroleh untuk sebutir kelapa hanya Rp2 ribu. Artinya, itu sudah dikeluarkan biaya operasional, seperti upah pekerja per hari Rp70 ribu hingga Rp100 ribu, tergatung jumlah penjualan. Kemudian biaya restribusi los dan kebersihan pasar yang dulu Rp5 ribu per hari dan kini naik Rp10 ribu per hari.
Terkait keuntungan waktu Ramadan, Anto mengaku pernah memperoleh pendapatan yang luar biasa pada bulan Ramadan tujuh tahun silam. Waktu itu selama bulan Ramadan ia bisa menjual 20.000 butir kelapa. Dikalikan Rp2 ribu per butir, ia memperoleh keuntungan Rp40 juta.
“Uang itu saya gunakan untuk beli motor, langsung saya lunasi motornya seharga Rp31 juta,” ujarnya. (*)
Discussion about this post