Papua No.1 News Portal | Jubi
Beijing, Jubi – Cina mendesak Amerika Serikat menghapus tarif tambahan, sanksi, dan tindakan supresif lainnya di sektor ekonomi. Cina telah bekerja keras untuk mendorong implementasi bersama dari kesepakatan ekonomi dan perdagangan tahap satunya dengan AS sejak kesepakatan tersebut mulai berlaku.
βCina mengatasi berbagai dampak negatif dari pandemi Covid-19, resesi ekonomi global, dan rantai pasokan yang terganggu,β kata juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng, dikutip Antara dari Xinhua pada Kamis (10/2/2022).
Baca juga : Puluhan perusahaan Cina masuk daftar hitam AS
Pembicaraan Biden dan Xi bahas HAM
Bencana-nuklir Fukushima, Taiwan mulai longgarkan larangan impor makanan Jepang
Gao menyerukan langkah nyata dari AS untuk menciptakan suasana kondusif dan kondisi yang baik bagi kedua pihak guna memperluas kerja sama perdagangan. Dia menambahkan bahwa tim ekonomi dan perdagangan kedua pihak terus menjalin komunikasi secara teratur.
Tercatat Cina dan AS menandatangani kesepakatan pada Januari 2020 setelah hampir dua tahun bernegosiasi. AS berjanji akan mencabut beberapa tarif tambahan mereka terhadap produk-produk Cina.
Kesepakatan tersebut mencakup mulai dari perluasan perdagangan bilateral di berbagai sektor seperti produk pertanian, barang-barang manufaktur, energi, dan jasa, perluasan akses pasar, hingga peningkatan perlindungan hak kekayaan intelektual. Gao menekankan kesepakatan itu menguntungkan kedua pihak dan dunia.
Ia juga membantah klaim bahwa keberhasilan ekonomi China sangat bergantung pada campur tangan pemerintah. Selain itu ia mengatakan negaranya telah memenuhi komitmennya sejak bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta menghapus sepenuhnya subsidi yang dilarang di bawah kesepakatan tindakan imbalan dan subsidi WTO, papar Gao. (*)
Editor : Edi Faisol
Discussion about this post