Washington, Jubi – Penembakan massal kembali melanda Amerika Serikat, menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 24 orang di tiga kota pada hari Sabtu dan Minggu lalu. Insiden itu menambah daftar kasus penembakan massal yang sebelumnya terjadi di negara itu.
Tercatat, di Philadelphia bentrokan antara dua pria menjadi baku tembak yang memuntahkan peluru di sebuah distrik yang ditempati banyak restoran dan bar penuh pengunjung. “Tiga orang tewas dan 12 orang terluka dalam peristiwa itu,” kata polisi, dikutip Antara dari Reuters, Senin, (6/6/2022).
Insiden serupa terjadi di Chattanooga, Tennessee, pada Sabtu tengah malam di dekat sebuah bar menewaskan tiga orang dan melukai 14 lainnya. Sedangkan penembakan ketiga terjadi pada Minggu dini hari di Saginaw, Michigan, yang menewaskan tiga orang dan melukai dua lainnya.
Polisi mengatakan, penembakan kali ini berbeda dengan dua kasus lain yang menimbulkan korban orang-orang tak bersalah.
“Semua korban dalam penembakan di Michigan terlibat langsung dalam insiden itu,” kata polisi menambahkan.
Belum ada laporan tentang tersangka yang ditahan dalam ketiga kasus itu hingga Minggu petang. Namun insiden di Philadelphia membuat sejumlah pejabat terkejut.
Wali Kota Philadelphia Jim Kenney menyebut kejadian itu mengerikan, tercela, dan tidak manusiawi, sedangkan Komisaris Polisi Danielle Outlaw mengatakan terpukul dengan kejadian itu.
Polisi meyakini dua orang terlibat perkelahian dan saling menembak, salah satunya tewas diterjang peluru. Seorang petugas mengatakan pelaku lainnya menembaki dirinya dan kerumunan orang.
Penembak itu kemudian menjatuhkan pistolnya, yang menurut polisi akibat terkena tembakan petugas, tetapi dia melarikan diri dengan melewati kerumunan.
Korban tewas berusia 22, 27, dan 34 tahun, sedangkan usia para korban luka-luka mulai 17 hingga 69 tahun.
Di Chattanooga, tiga orang tewas dan 14 lainnya terluka oleh beberapa penembak, kata pihak berwenang. Dua meninggal di tempat dan satu lainnya karena tertabrak kendaraan saat berusaha menyelamatkan diri.
Kepala Polisi Chattanooga Celeste Murphy meminta masyarakat untuk memberikan informasi atau kesaksian dengan menelepon polisi.
Di Michigan, kepolisian Saginaw melaporkan mereka menerima panggilan darurat untuk datang ke lokasi, tempat dua pria dikabarkan tewas dan seorang wanita dilarikan ke rumah sakit. Wanita itu akhirnya meninggal akibat luka-lukanya. Sedangkan dua pria lainnya dirawat karena menderita luka tembakan.
Kekerasan bersenjata itu berlangsung ketika masyarakat di tiga kota lainnya masih berduka atas tewasnya 10 orang dalam penembakan massal di toko swalayan di Buffalo, New York; 21 orang di sekolah dasar di Uvalde, Texas; dan empat orang di klinik kesehatan di Tulsa, Oklahoma.
Di Uvalde, warga pada Minggu memakamkan Alithia Haven Ramirez yang berusia 10 tahun. Dia menjadi salah satu dari 19 siswa sekolah yang tewas dalam penembakan massal oleh seorang remaja 18 tahun yang bersenjatakan senapan semiotomatis AR-15.
Kelompok penelitian non nirlaba Gun Violence Archive mencatat ada 240 penembakan massal di AS pada tahun ini. Kelompok itu mendefinisikan penembakan massal sebagai insiden yang menewaskan sedikitnya empat orang selain pelaku.(*)
Discussion about this post