Jayapura, Jubi – Kantor Wilayah Kementerian Agama atau Kanwil Kemenag Provinsi Papua, menggelar pertemuan stakeholder kehumasan haji di Asrama Haji Kotaraja, Kota Jayapura, Rabu (20/12/2023).
Ketua panitia kegiatan, Muslimin Yelipele, mengatakan dalam rangka sosialisasi transformasi digital layanan haji, syarat istitha’ah, dan layanan asrama haji.
“Menyampaikan informasi Saudi visa bio dan aplikasi haji pintar, sebelum pelumasan ibadah haji, menyampaikan informasi fasilitas peningkatan dan kemanfaatan layanan haji kepada masyarakat,” ujarnya.
Dikatakannya, Kementerian Agama saat ini memiliki tujuh program prioritas, yaitu moderasi beragama, revitalisasi KUA, transformasi digital, kemandirian pesantren, cyber islamic university, religiosity index, dan tahun kerukunan umat beragama.
Selain itu, lanjutnya, pertemuan yang dihadiri juga influencer dan wartawan guna memaparkan berbagai capaian kinerja Kemenag di bawah kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghasilkan lebih dari 10 program legacy.
“Dalam rangka menjaga kesinambungan capaian program serta meningkatkan image branding Kementerian Agama, maka diperlukan strategi dan implementasi komunikasi publik yang masif dan terukur,” ujarnya.
Yelipele berharap melalui pertemuan stakeholder kehumasan haji dapat menjaga keseimbangan kecapaian program dan terwujudnya citra khususnya Kemenag Provinsi Papua.
“Penyelenggaraan haji tahun 1444 H/2023 M dengan tagline ‘Haji Ramah Lansia’
baru saja selesai dilaksanakan. Ada beberapa catatan evaluasi, seperti ekosistem ekonomi haji, syarat istitha’ah sebelum pelunasan biaya haji, penguatan istitaha’ah menuju kemandirian dan ketahanan jemaah haji Indonesia, revisi UU haji dan umroh. Kegiatan ini menitikberatkan pada aspek syarat istitha’ah haji tersebut,” ujarnya.
Kakanwil Kemenag Provinsi Papua, Klemens Taran, mengatakan transformasi digital menjadi bagian tidak terpisahkan termasuk dalam pengolahan pelaksanaan haji.
“Transformasi digital solusi dan meningkatkan kualitas pelaksanaan ibadah haji dan umroh, seperti mempermudah proses pendaftaran dan administrasi,” ujarnya.
Taran berharap kegiatan tersebut bukan hanya upaya lisensi tapi sebagai wujud anugerah meningkatkan ibadah, namun keberhasilan ibadah haji bukan sekedar memanfaatkan teknologi tetapi kualitas keimanan dan ketakwaan.
“Mari kita jadikan rangkaian ibadah haji sebagai dasar meningkatkan ibadah haji. Semoga menjadi amal ibadah yang diterima Allah, dan memberikan kita kesehatan untuk menunaikan ibadah haji,” ujarnya.
Materi yang disampaikan antara lain program prioritas transformasi digital
layanan haji Kementerian Agama RI, syarat Istitha’ah menuju kemandirian dan
ketahanan jemaah haji, syarat istitha’ah dari aspek kesehatan jemaah haji, Saudi visa bio dan aplikasi haji pintar, layanan dan fasilitas asrama haji Jayapura. (*)