Sentani, Jubi – PT Freeport Indonesia melalui program rehabilitasi lahan yang merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan, yang telah melakukan pinjam pakai lahan di areal pertambangan di Timika, sesuai dengan petunjuk pemerintah pusat melalui kementerian terkait, melaksanakan program rehabilitasi lahan di Kabupaten Jayapura khususnya di Distrik Kemtuk.
Program tersebut yakni berupa penanaman pohon pada ratusan hektare lahan kosong yang tersedia. Hal ini telah berlangsung sejak 2022 lalu dan akan diserahkan kepada pemerintah daerah pada 2025 mendatang. Seluruh kegiatan rehabilitasi serta pengawasan dan pendampingan selama tiga tahun berjalan, akan dilaksanakan bersama masyarakat lokal sebagai pemilik hak ulayat.
Koordinator Rehab DAS PT Freeport Indonesia Kantor Jayapura, Dendi Sofyandi menjelaskan bahwa pihaknya dalam proses rehabilitasi lahan di Distrik Kemtuk, sejak 2022 lalu telah melibatkan masyarakat lokal di empat kampung yakni Nambom, Klaisu, Mamey, dan Mamda.
“Ada 19 kelompok dan 291 anggota yang masing-masing tersebar di empat kampung,” ujar Dendi saat ditemui di Kampung Nambom dalam kegiatan simulasi pemadam kebakaran bagi masyarakat, Rabu (21/6/2023).
Selama tiga tahun, kata Dendi, dari 594 hektare lahan akan meningkat menjadi 4.232 hektare yang akan ditanami oleh 19 kelompok ini. Ribuan hektare tersebut atas keinginan masyarakat sendiri, 35 persennya adalah tanaman pohon yang berbuah dan sisanya pohon kayu.
“Jadi total jumlah tanaman yang ditanam pada lahan hingga 2025 nanti adalah 8 ratus ribuan tanaman, dan tentunya akan kembali menjadi milik masyarakat lokal setelah perusahaan mengembalikan hasil pelaksanaan program rehabilitasi ini kepada Pemerintah Provinsi Papua,” ucapnya.
Dendi juga berharap agar setiap kelompok yang dibawahi binaan PT Freeport Indonesia ini, terus melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terhadap lahannya masing-masing.
“Permintaan pohon buah seperti matoa, rambutan, duku, nangka, durian adalah bagian dari peningkatan ekonomi masyarakat di kemudian hari. Apalagi, pohonnya ditanam dalam jumlah yang banyak maka ketika datang musim panen, masyarakat bisa menikmati apa yang menjadi usaha mereka selama ini,” ujarnya.
Kepala Kampung Nambom, Distrik Kemtuk, Seblon Dwaa menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PT Freeport Indonesia dalam upayanya melalukan program rehabilitasi lahan, khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kampung Nambom.
Menurutnya, jumlah lahan kosong dengan vegetasi alang-alang dikampungnya cukup luas. Dan ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat lokal setempat. Kehadiran program rehabilitasi lahan DAS oleh PT Freeport Indonesia ini, memberikan nilai ekonomi yang tinggi dan dampaknya tidak dirasakan saat ini saja, bahkan hingga anak cucu pasti menikmati hasilnya.
Oleh sebab itu, kata Dwaa, kepada masyarakat yang sudah diberikan tanggung jawab berdasarkan kelompok yang sedang berjalan saat ini, tanggung jawab dan kewajibannya harus dilaksanakan dengan baik.
“Lahan yang sudah ditanami ini mencapai ratusan hektare, apalagi jenis tanaman pohon buah. Hasilnya pasti akan sangat luar biasa, karena ketika datang musim panen, kita semua akan bersukacita terhadap hasil yang kita tanam,” katanya. (*)