Jayapura, Jubi-Papua Nugini adalah negara berdaulat dan China tidak menentang langkah negara itu untuk mengembangkan kemitraan dengan negara lain. Tapi PNG membutuhkan pembangunan yang lebih baik ke depan.
Hal ini dikatakan Duta Besar China untuk Papua Nugini, Zeng Fanhua kepada thenational.com.pg yang dikutip Jubi.id Minggu (28/5/2023).
Zeng membuat komentar ini pada Selasa (23/5/2023) saat menerima undangan dari Gubernur Morobe Luther Wenge untuk pembicaraan bilateral mengenai pembangunan infrastruktur di provinsi tersebut.“Tapi kami tahu bahwa rakyat negara ini membutuhkan pembangunan yang lebih baik yang akan memastikan mata pencaharian mereka terpenuhi dalam pembangunan yang sedang berlangsung,” kata Zeng.
Dengan perubahan iklim menjadi tantangan terbesar yang dihadapi PNG dan negara-negara Pasifik lainnya, China berharap semua mitra pembangunan internasional dapat bergandengan tangan untuk mendukung PNG.
Zeng mengatakan ini ketika ditanya tentang pandangan China tentang Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (DCA) yang baru ditandatangani antara PNG dan Amerika Serikat di Port Moresby pada Senin (22/5/2023).PNG dan AS juga menandatangani perjanjian bilateral untuk melawan aktivitas maritim transnasional yang terlarang.
“Semua mitra internasional negara ini harus mendukung PNG dan menghadapi tantangan pembangunan bersama.”katanya seraya mengatakan apa yang tidak ingin dilihat China adalah permainan geopolitik di wilayah tersebut.“China tidak berniat memengaruhi siapa pun di Pasifik yang tidak tertarik dengan kontes geopolitik,”katanya.
“Biarkan orang-orang di PNG memutuskan sendiri siapa yang jelas-jelas mendukung pembangunan di negara ini dan persahabatan yang telah terjalin dengan mitra pembangunan internasional selama bertahun-tahun”tambahnya.
Dia mengatakan apa yang diinginkan pemerintahnya adalah untuk mendukung rakyat PNG dan Pemerintah dalam pembangunan.Sementara itu, Wenge mengatakan kebijakan luar negeri PNG dengan jelas menyatakan bahwa kami adalah “teman untuk semua dan tidak ada musuh”.“Apa yang dilakukan Perdana Menteri James Marape dalam menandatangani DCA tidak apa-apa, selama perjanjian ini tidak bertentangan dengan undang-undang kami yang ada atau undang-undang internasional mana pun.”katanya.
Wenge mengatakan itu seharusnya tidak mempengaruhi hubungan PNG dengan China.(*)