Jayapura, Jubi – Salah satu wilayah di Provinsi Papua yaitu Kabupaten Biak Numfor, pada 20 April 2023 nanti akan dilewati oleh fenomena gerhana matahari total atau hibrida yang diperkirakan puncak gerhananya terjadi pada pukul 13.57 WP.
Sub Koordinator Bidang Pengumpulan dan Penyebaran BMKG Wilayah V Jayapura, Muhammad Syawal, kepada Jubi di ruang kerjanya, Selasa (18/4/2023), mengatakan gerhana matahari nanti bisa disaksikan secara total di Biak.
Sedangkan di wilayah lain di Papua seperti halnya di Jayapura, hanya bisa disaksikan setengah atau adanya irisan dari gerhana yang terjadi, namun bisa disaksikan oleh warga langsung namun dengan bantuan filter pelindung mata.
“Beruntungnya terjadi di bulan puasa ini, gerhana titik utamanya di Indonesia yaitu di Biak, Kaimana, dan pulau Kisar. Kalau di Jayapura sendiri juga bisa dilihat dengan mata langsung dengan bantuan filter kacamata, dimana bentuknya tidak tertutup sempurna tetapi ada kena irisan,” kata Syawal.
Terjadinya gerhana matahari sendiri kontak awal terjadi pukul 12.20 WP, kontak kedua 13.56 WP, kemudian puncak gerhananya terjadi pada pukul 13.57 WP, dan kontak ketiga hingga terakhir pada 15.26 WP.
“Puncak gerhana kurang lebih satu menit dua detik, dimana mendapat situasi yang cukup gelap pada siang hari dengan durasi tersebut khusus di wilayah Biak,” katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Jayapura menegaskan fenomena ini tidak ada kaitannya dengan akan terjadinya perubahan cuaca apa pun, baik di perairan maupun udara.
“BKMG hanya imbau bagi masyarakat yang ingin melihat proses gerhana matahari jangan dengan mata telanjang, karena radiasinya dapat merusak mata, gunakanlah kacamata khusus atau dilapisi filter yang standar. Atau tidak, bisa melihat dengan cara memantulkan sinar matahari dalam loyang atau baskom atau wadah yang diisi air,” katanya.
Fenomena gerhana matahari ini juga bertepatan dengan rencana Kementerian Agama Papua, yang akan melihat hilal untuk menentukan 1 Syawal 1444 Hijriah atau bertepatan dengan penentuan Idul Fitri nanti.
“Kebetulan 20 April 2023 itu BMKG bersama tim Kemenag akan melakukan pengamatan hilal di Biak, karena ini sangat langka, karena di Biak 100 persen tertutup,” katanya. (*)