Sentani, Jubi – Pelaksana harian (Plh) Bupati Jayapura, Hana Hikoyabi mengatakan pihaknya bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan toko-toko yang ada di kota di Distrik Sentani dan Doyo Baru, Distrik Waibhu, Selasa (13/12/2022).
Sidak tersebut untuk memantau harga kebutuhan bahan pokok menjelang perayaan Natal, 25 Desember 2022, dan Tahun Baru, 1 Januari 2023. Dalam sidak, Hana mendapati masih ada distributor, serta pedagang yang menaikkan harga sesuka hati mereka.
“Para distributor harus taat pada aturan terkait dengan penetapan harga jual tertinggi, terhadap bahan-bahan kebutuhan pokok yang diperjualbelikan,” katanya, Rabu (14/12/2022).
Sebagai contoh, kata dia, minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sudah disubsidi pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI. Harga jual tertinggi di pasaran untuk minyak goreng berkisar di antara Rp 14.000 per liter. Kenyataan yang ditemukan dalam sidak, ada yang harganya sampai Rp 16.000, 17.000, dan 18.000 per liternya.
“Tidak boleh lagi dinaikkan, pengaturan secara teknis antara Disperindag, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan,” katanya.
Ia mengatakan, pemda mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengendalikan harga komoditi atau kebutuhan pokok di pasaran. Sehingga salah satu upaya yang dilakukan dengan melakukan sidak.
“Harga di pasaran harus kita kendalikan. Supaya angka 14 ribu rupiah itu tidak naik dan juga tidak turun. Bagaimana mekanisme atau pengaturannya, karena itu dinas teknis harus komunikasikan ke kementerian terkait agar kita dapat juknis yang paten,” jelasnya.
Hal ini penting, lanjut Hana, agar bisa menjadi informasi bagi masyarakat atau konsumen mengenai perkembangan harga-harga barang kebutuhan pokok, apalagi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Menurutnya, dari hasil sidak tersebut ada banyak harga kebutuhan pokok di pasaran yang boleh dibilang mengada-ada.
“Ada kenaikan harga itu jelas. Harga ini kan, harga mengada-ngada yang ada di pasar, ada yang kasih naik sampai 18 ribu rupiah, ini harga tidak terkendali,” ungkapnya.
Ia meminta kepada Disperindag untuk mendata harga-harga barang komoditi atau kebutuhan bahan pokok yang dijual di pasaran.
“Jadi, kita perlu cek agar masyarakat dapat kepastian harga yang jelas. Karena ini menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, sehingga masyarakat harus aman dari harga pasar yang tidak pasti. Bukan harga minyak goreng saja, tetapi juga harga tepung terigu, gula pasir, telur, dan daging. Memang harus diintervensi agar semua item ini kami dapat data yang jelas. Untuk itu, kita intervensi kepada masyarakat kasih tahu harganya sekian untuk kebutuhan pokok tersebut,” ujar Hikoyabi. (*)