Wamena, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Willy E. Mambieuw mengatakan jumlah kasus diare bertambah sejak beberapa bulan terakhir, seiring perubahan musik di Kabupaten Jayawijaya. Pertambahan kasus diare itu dicatat dari laporan sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Jayawijaya.
“Memang ada beberapa laporan, baik dari Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas Wamena Kota, Walelagama dan Asologaima. Akan tetapi, [peningkatan kasus itu] belum mengarah ke suatu kejadian luar biasa atau wabah. Hanya [saja], memang terjadi peningkatan kasus,” kata Mambieuw di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu (3/8/2022).
Menurut Mambieuw, kenaikan jumlah kasus diare masih bersifat fluktuatif, karena bertambah dan berkurang secara signifikan. “Contoh di Wamena Kota, pernah terdapat tiga kasus, sempat turun, lalu naik lagi 13 kasus, lalu terakhir dua minggu lalu, sampai 30 kasus. [Penambahan jumlah kasus itu] diikuti Walelagama,” katanya.
Meskipun demikian, Mambieuw menyatakan peningkatan kasus itu patut diwaspadai oleh masyarakat. Ia menjelaskan musim pergantian cuaca akan menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah, sehingga masyarakat semakin kesulitan mencari sumber air bersih.
“Ada laporan dari beberapa puskesmas, [mereka] lakukan survei, itu kebanyakan kali mulai mengering, terjadi penumpukan sampah. Kemungkinan itu bisa akibatkan timbulnya diare,” katanya.
Ia juga menyatakan peningkatan kasus diare itu disebabkan masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan menggunakan air yang bersih. “Faktor penyebab dari studi epidemologi, rata-rata kesadaran masyarakat tentang pemahaman kesehatan lingkungan, dalam penggunaan air bersih itu yang masih kurang,” katanya.
Mambieuw menyatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya telah berkoordinasi dengan beberapa fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendiskusikan penanganan diare itu.Dinas Kesehatan pun telah melakukan penanganan dengan melakukan evaluasi bersama. (*)
Discussion about this post