Jayapura, Jubi – Dinas Komunikasi dan Informatika atau Kominfo Provinsi Papua mengajak masyarakat Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Keerom segera beralih menggunakan televisi digital. Hal itu dinyatakan Kepala Dinas Kominfo Papua, Jeri Agus Yudianto di Kota Jayapura, Senin (11/4/2022).
Jeri menyatakan pada 30 April 2022, akan dilakukan penghentian siaran televisi analog, atau analog switch off (ASO). Dengan kebijakan itu, siaran televisi di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom beralih menjadi siaran digital yang hanya dapat ditangkap oleh antena digital atau televisi digital.
Menurut Jeri, semua lembaga penyiaran yang sebelumnya menyiarkan siarannya di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom secara analog telah beralih menggunakan siaran digital, dan pada 30 April 2022 akan mematikan siaran analog mereka. “Jadi di tanggal [30 April 2022] itu, warga sudah tidak lagi mendapatkan siaran televisi analog,” kata Jeri.
Pada 30 April 2022 mendatang, warga yang sudah memiliki televisi digital dapat secara langsung menerima siaran. Akan tetapi, warga yang belum memiliki televisi digital harus menggunakan alat tambahan berupa Top Box (STB).
“Ada dua cara mendapatkan STB. Pertama, dengan cara membeli sendiri bagi orang yang mampu. Bagi orang tidak mampu akan disiapkan [STB] oleh negara, dalam hal ini melalui lembaga penyiaran multipleksing,” kata Jeri.
Menurut Jeri, STB bagi warga tidak mampu itu akan dibagikan secara gratis bagi warga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). STB itu hanya akan dibagikan kepada warga yang memiliki televisi, dan di wilayahnya sudah ada siaran digital.
“Untuk di Papua, sudah bisa diakses melalui situsnya yang disiapkan oleh lembaga penyiaran multipleksing. Kalau tidak salah, saat ini yang sudah memunculkan [informasi tentang itu] di layar televisi [adalah] RCTI. Nanti data [calon penerima STB] diambil dari DTKS itu,” jelasnya.
Salah satu warga Kota Jayapura, Nuraini mengaku belum mengetahui adanya rencana penghentian siaran televisi analog pada 30 April mendatang. “Saya belum pernah pernah dengar soal itu. Tapi bagi saya tidak terlalu sulit untuk beradaptasi jika sudah mulai diberlakukan,” kata Ibu tiga anak itu. (*)
Discussion about this post