Jayapura, Jubi- Sebanyak 12 anggota parlemen di pemerintahan James Marape di Papua Nugini kini telah berpindah pihak, bergabung dengan oposisi, menjelang mosi tidak percaya terhadap perdana menteri.
“Pemerintahan di PNG mempunyai waktu 18 bulan setelah pemilu ketika pihak lawan tidak dapat mengajukan mosi tidak percaya,”demikian dikutip jubi dari rnz.co.nz, Jumat (9/2/2024)
Periode tersebut, yang berlaku sejak Agustus 2022, akan berakhir pada akhir pekan ini.
Koresponden RNZ Pacific di PNG, Scott Waide, mengatakan pengunduran diri terbaru terjadi pada hari Kamis dimana Gubernur East Sepik Allan Bird dan Sam Basil Jr, yang memegang kursi Bulolo Open, mengkritik keras Perdana Menteri Marape.
“Keduanya menyatakan bahwa mereka kecewa dengan kinerja Perdana Menteri dan mereka memutuskan untuk pindah. Sam Basil Jr secara khusus menyatakan bahwa dia kecewa dengan cara pendistribusian sumber daya untuk anggota parlemen di kedua sisi DPR,” katanya.
Waide mengatakan Bird menyuarakan keprihatinan mengenai dugaan keterlibatan Marape dalam pembayaran Paul Paraka – sesuatu yang dibantah keras oleh perdana menteri.
Saat ini terdapat 23 anggota parlemen di bangku oposisi tetapi keberhasilan pemungutan suara memerlukan dukungan 60 anggota.
Belum ada mosi yang diajukan, meskipun kemungkinan adanya mosi sedang dibahas secara luas di PNG.
Sementara itu, Marape menjadi pemimpin Kepulauan Pasifik pertama yang berpidato di depan parlemen federal Australia pada Kamis (8/2/2024), di mana ia menekankan keinginan PNG untuk menjadi negara yang mandiri secara ekonomi.(*)