Jayapura, Jubi – Untuk memastikan stok beras di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, aman, Wakil Kepala Kepolisian Daerah atau Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat meminta personelnya memastikan stok di gudang penyimpanan beras di Kampung Jenggerpaga, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak yang dibakar pada Rabu (23/8/2023) malam. Hal itu dinyatakan Ramdani di Kota Jayapura pada Kamis (24/8/2023).
“Itu masih dipastikan, apakah gudang tersebut dalam keadaan kosong atau tidak. Sebab, penanganan bencana kelaparan di Agandugume dan beberapa kampung lain [di Kabupaten Puncak] masih berlangsung,” kata Ramdani
Ramdani mengaku khawatir bantuan pangan yang diberikan berbagai pihak untuk membantu penanganan bencana kelaparan di Agandugume disimpan di gedung beras yang diduga dibakar Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB di Jenggerpaga. Ramdani menerangkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk memastikan stok beras di Kabupaten Puncak.
“Ada 100 ton [beras] yang disiapkan Bulog di setiap kabupaten, guna menangani masalah di daerah masing-masing. [Kami akan mengeceknya],” ujarnya.
Ramdani menegaskan ketersediaan beras di gudang penyimpanan sangat penting untuk dilakukan. Jika ada stok beras yang tersimpan di gudang beras Jenggerpaga dan rusak terbakar, hal itu bisa menyusahkan masyarakat.
“Kami akan koordinasi dengan Bupati [Puncak] agar gudang itu bisa segera dibangun kembali. Tentu [pembangunan kembali dilakukan] di lokasi yang lebih aman, guna menampung logistik atau beras bagi masyarakat,” katanya.
Kepala Kepolisian Resor Puncak Kompol I Nyoman Punia mengatakan pembakaran gudang beras terjadi saat aparat gabungan TNI/Polri sedang mengevakuasi warga sipil yang tertembak pada Rabu ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ilaga. Warga sipil yang terluka karena penembakan yang diduga dilakukan TPNPB itu bernama Lukman Ahmad (32).
“Jadi setelah korban [bernama Lukman Ahmad] berhasil dievakuasi ke RSUD Ilaga, tidak berselang lama aparat TNI/Polri mendapat laporan telah terjadi pembakaran gudang beras milik Pemerintah Kabupaten Puncak, bersamaan dengan suara tembakan yang diduga [berasal dari] senjata yang sama untuk menembak [Lukman Ahmad],” kata Punia. (*)