Sentani, Jubi – Tokoh Pemuda Kabupaten Jayapura, Manase Bernard Taime meminta agar Persekutuan Gereja-Gereja Jayapura atau PGGJ yang telah membuat laporan polisi di Polda Papua, agar segera mencabut laporannya.
Manase juga menjelaskan bahwa, PGGJ yang merupakan organisasi keagamaan yang di dalamnya ada pemimpin umat dari denominasi gereja, sewajarnya menjadi panutan dan contoh yang baik bagi warga jemaatnya, termasuk bagi seluruh umat di Kabupaten Jayapura. ”
Kalau pendeta lapor sesama pendeta ke polisi, warga jemaat akan hilang kepercayaan,” ujar Manase, saat ditemui di Sentani, Kamis (3/8/2023).
Dikatakan, dana hibah yang diberikan oleh Pemerintah Daerah adalah bantuan keagamaan yang dikhususkan kepada para pendeta yang ingin melakukan wisata rohani ke Israel. Dana tersebut sudah diberikan dengan harapan dipergunakan sebagaimana mestinya.
“Persoalan PGGJ secara internal mustinya diselesaikan dengan baik, bukan balik melapor penjabat bupati ke pihak berwajib,” katanya.
Menurut Taime, persoalan internal PGGJ seharusnya diselesaikan ke dalam, bukan saling mengadu ke pihak berwajib, karena sangat memalukan. Apalagi bahan aduannya soal uang.
“Dualisme dalam organisasi juga harus diselesaikan dengan baik, sehingga kepercayaan publik kepada organisasi dan orang-orang di dalam organisasi tersebut tetap ada,” ujarnya.
Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo mengatakan, persoalan internal Persekutuan Gereja – Gereja Jayapura (PGGJ) silahkan diselesaikan secara internal dengan baik tanpa mengorbankan atau melibatkan banyak pihak.
Dikatakan, dana hibah yang diserahkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura melalui PGGJ adalah untuk kepentingan para pendeta yang ingin ke melakukan wisata rohani ke Israel. “Besaran dananya nanti bisa ditanya langsung kepada bagian pemerintahan,” ujar Triwarno
Menurutnya, PGGJ di bawah pimpinan Pdt. Joop Suebu atau Pdt. Naftali Modouw, adalah urusan internal PGGJ dalam kepengurusannya.
Pemerintah Daerah tidak melakukan intervensi terhadap hal tersebut. Yang jelas, bantuan keagamaan ini sudah diserahkan, “Jumlah pendeta yang akan ikut ke israel, bisa juga dicek sekalian,” katanya.
Pj Triwarno juga berharap agar PGGJ dapat menyelesaikan seluruh persoalan internalnya dengan baik, sehingga organisasi yang terdiri dari denominasi gereja di dalamnya ini bisa melakukan tugas-tugas dan tanggung jawab dalam pelayanan kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Jayapura.
“Kapan program kerja dan pelayanan berjalan, jika pengurus organisasi masing-masing masih saling mengklaim diri atas organisasi,” ujarnya. (*)