Jayapura, Jubi – Momen tahbisan Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Theofilus Maatopai You, diwarnai dengan prosesi tarian adat dari dua suku yakni Mee yang berasal dari wilayah adat Meepago dan suku Ngalum dari wilayah adat Lapago pada Kamis (2/2/2023).
Perarakan dimulai dari halaman asrama putri Karitas Dok V Kota Jayapura yang tak jauh dari gereja Katolik Katedral Kristus Raja Jayapura yang menjadi tempat penahbisan Uskup Jayapura pengganti Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM.
Rombongan Mgr. Piero Pioppo, selaku Nuncio Apostolic Duta Besar Vatikan untuk Indonesia dan puluhan Uskup lainnya diantar dengan iringan tarian adat.
“Ini sudah jadi tradisi ketika melakukan misa tahbisan di lingkup agama Katolik, biasanya diawali dengan prosesi adat,” kata Dony Gobai, Sekretaris II Panitia Tahbisan Uskup Jayapura.
Perarakan itu, katanya, hanya sampai pintu utama gereja Katedral, selanjutnya dilakukan sebagaimana aturan dalam agama Katolik yakni liturgi tahbisan.
Setibanya di halaman gereja, Mgr. Piero Pioppo, selaku Nuncio Apostolic Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, memberikan berkat kepada semua umat yang melakukan ritual adat sambil berjalan menuju ke dalam gereja.
“Dengan memberikan berkat dari Bapa Nuncio, umat tambah semangat,” kata dia.
Dengan kolaborasi tarian adat itu, lanjut dia, selalu bersama membangun persaudaraan, jiwa toleransi, dan hubungan sesama antar umat beragama di tengah-tengah masyarakat.
“Itu supaya benar-benar membangun kehidupan sebagai umat Tuhan dan membangun gereja agar hidup lebih aktif dan dewasa,” ujarnya. (*)