Jayapura, Jubi – Kantor Wilayah Perum Bulog Papua dan Papua Barat melaporkan stok beras yang tersedia di gudang mencapai 27 ribu ton.
“Jumlah ini bisa memenuhi kebutuhan hingga empat bulan ke depan,” ujar Pimpinan Kanwil Perum Bulog Papua dan Papua Barat, Raden Guna Darma, saat ditemui di kantornya di Kota Jayapura, Rabu (1/2/2023).
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi masyarakat yang harus dipenuhi setiap saat karena merupakan hak asasi manusia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
“Setiap bulan kami menyalurkan sebanyak 7 tibu ton untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, sehingga masyarakat tidak usaha khawatir,” ujarnya.
Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan kestabilan ekonomi. Bahkan, gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu.
“Yang perlu diantisipasi adalah kenaikan harga beras di konsumen, maka mulai 1 Januari kami sudah melakukan operasi pasar,” ujarnya.
Dengan masif melakukan operasi pasar ini bertujuan untuk stabilisasi pangan harga di tingkat konsumen atau SPHP agar tetap menjaga kestabilan harga.
Pentingnya ketersediaan pangan, Bulog selalu berupaya meningkatkan ketahanan pangan terutama yang bersumber dari peningkatan produksi dalam negeri.
“Kami juga menyediakan stok minyak goreng dan terigu. Minyak goreng banyak permintaan dari pedagang dan rumah pangan [pedagang binaan dan mitra Bulog],” ujarnya.
Berdasarkan informasi dari masing-masing cabang Bulog, setiap harinya melakukan operasi pasar sebanyak 10-20 ton di wilayah Papua dan Papua Barat.
“Ada 10 kantor cabang, lima cabang pembantu, 1 kanwil operasional, yang selalu masih melakukan operasi pasar guna stok dan harga pangan, karena melakukan sidak setiap minggu,” ujarnya.
Raden Guna Darma memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang turut berkontribusi dalam menjaga kestabilan harga di tingkat konsumen. (*)