Jayapura, Jubi – Saluran air di Pasar Youtefa di Kota Jayapura, Papua, pada Rabu (13/9/2023) dipenuhi sampah. Sampah itu antara lain berasal dari sampah yang terbawa aliran dan luapan Kali Acai.
Ketua RT 007/RW VI Kelurahan Way Mhorock, Irwan Ismael menyatakan sampah yang bertumpuk di saluran air Pasar Youtefa adalah sampah yang terbawa aliran air Kali Acai dan sejumlah saluran air lainnya. Ia menyatakan warga di sejumlah permukiman di sana justru tidak pernah membuang sampah ke sana.
“Kami masyarakat yang ada di sini hanya kena dampaknya saja. Kalau kami tidak buang sampah sembarang di situ, karena kami punya tempat sampah. Kami sudah pernah buat surat berisikan keluhan kami ke Pemerintah Kota Jayapura, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan,” katanya.
Irwan berharap Pemerintah Kota Jayapura dapat membersihkan saluran air yang dipenuhi sampah, termasuk saluran air di kawasan Pasar Youtefa. “Kami yang tinggal di sini sangat kena dampaknya misalnya hujan dan banjir sampah-sampah itu naik ke atas,” kata Irwan.
Rani seorang pedagang di Pasar Youtefa mengatakan para pedagang Pasar Youtefa tidak buang sampah di situ. Menurutnya, para pedagang telah membayar retribusi sampah senilai Rp5.000 per hari, dan sampah mereka selalu diangkut petugas sampah.
“Tapi kalau hujan baru banjir, itu sampah-sampah naik ke tempat jualan kami. Kami hanya bisa berharap ada tindakan dari Pemerintah Kota Jayapura untuk bersihkan sampah-sampah [di saluran air] itu,” ujarnya.
Riki, seorang penjual kelapa tua yang tinggal di pinggir saluran itu, juga mengatakan warga yang tinggal di sini tidak buang sampah di situ, kami biasa isi dalam karung atau karton baru angkat ke bak sampah. “Sampah-sampah yang tatumpuk ini dari Kali Acai, datang kemari nanti pas banjir sudah reda sampah itu tatinggal,” ujarnya.
Demanka, seorang warga yang bermukim di kawasan Pasar Youtefa juga mengeluhkan sampah yang terbawa aliran air Kali Acai sehingga memenuhi saluran air pasar. “Ada juga orang dari luar yang buang sampah [di sini. Di lokasi ini] kalau su malam terus sunyi. Tapi sebagian besar [sampah itu berasal dari] dari Kali Acai,” katanya.
Patri seorang warga juga yang tinggal di pinggiran saluran air Pasar Youtefa tumpukan sampah yang dibawa aliran air Kali Acai itu membuat saluran air tersumbat. “Kalau air naik, sampah juga ikut naik, dan kalau air turun sampah juga turun. Tapi [sampah itu] tidak mengalir keluar, tatumpuk saja [di saluran air itu],” katanya.
Ikwan, seorang warga yang sudah cukup lama tinggal di pinggir saluran Pasar Youtefa, mengeluh jika hujan deras terjadi, saliran air pasar itu tersumbat dan luapan airnya membawa sampah ke rumah warga. “Kami juga kena dampak karena kalau banjir itu sampah-sampah naik ke atas biasa masuk dalam rumah kami,” kata Ikwan. (*)