Jayapura, Jubi – Asosiasi Wartawan Papua atau AWP, salah satu organisasi kewartawanan sebagai tempat bernaung para jurnalis orang asli Papua (OAP) resmi terbentuk. Peluncuran AWP dilaksanakan di Gedung Susteran Maranatha, Jalan SPG Taruna Waena, Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Sabtu (7/10/2023).
Sejumlah 35 orang turut hadir dalam Asosiasi Wartawan Papua ini. Mereka terdiri dari berbagai lembaga atau organisasi, baik dari pemerintah, organisasi pers atau pimpinan media di Jayapura dan sekitarnya. Seperti, Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Jayapura, Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Jayapura. Beberapa media dan organisasi pers diantaranya, AJI Jayapura, Jubi, Papuans Photo, Polsek Heram, Kontras Papua, Papua TV, KabarPapua, dan Papuan Voices. Pun hadir pula PMK Katolik dan perwakilan Greenpeace.
Elisa Sekenyap, Ketua Asosiasi Wartawan Papua bercerita awal dibentuknya Asosiasi Wartawan Papua (AWP). Bermulai dari sebuah komunitas, Forum Jurnalis Asli Papua (FJAP) pada tahun 2017 kemudian menjadi Asosiasi Wartawan Papua pada 7 Januari 2023 yang sudah resmi terdaftar dalam Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI nomor: AHU-0000-115.AH.01.07.Tahun 2023.
“Awalnya dari 5 orang, ada dari kabupaten, seperti Wamena dan Intan Jaya, sekarang beranggotakan sekitar 30 orang,” kata Sekenyap dalam sambutannya.
Sekenyap juga menyampaikan, hadirnya AWP menjadi wadah bagi para jurnalis asli Papua untuk meningkatkan kapasitas kewartawanan, profesionalisme, dan etika jurnalis. Misalnya, mendukung upaya pemberdayaan serta merangsang para jurnalis asli Papua meliput dan menyebarkan informasi kemajuan bangsa, secara khusus informasi dari Tanah Papua. Juga menjadi wadah mempersatukan wartawan asli Papua dalam pengkaderan dan penelitian juga dalam kemitraan bersama semua pemangku kepentingan.
“Hal itu yang menjadi gambaran dari visi Asosiasi Wartawan Papua,” ujarnya.
“Dalam pengembangan kapasitas, kami butuh dukungan dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Sekenyap.
Lucky Ireeuw, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura mengatakan, jurnalis Papua harus memberikan informasi dari perspektif kita sendiri. Ia mengibaratkan orang di luar Papua meneropong dari jauh. Para jurnalis asli Papua harus punya kacamata sendiri (perspektif) untuk menyebarkan informasi tentang Papua yang sebenarnya atau informasi berupa fakta yang jernih dan terang benderang.
“Kita sebagai [anak asli Papua] yang lahir, besar, dan tinggal di Papua, kita lebih tahu kondisi di Tanah Papua. Supaya orang di luar Papua bisa tahu kondisi sebenarnya di Papua. Kita juga memiliki kemampuan yang tak diragukan dalam memberikan informasi,” kata Ireeuw.
Gustaf Griapon, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Jayapura mengatakan, wartawan yang bekerja di Tanah Papua untuk menggunakan mata dan telinganya untuk mempublikasikan informasi dan sebagai media edukasi juga kepada masyarakat di bumi Cenderawasih.
“Jurnalis bisa mencari informasi terkait dana otsus (otonomi khusus) yang belum terlaksana atau terealisasi, khususnya yang belum menyentuh seluruh masyarakat Papua itu sendiri,” katanya mencontohkan.
Ia juga menyinggung soal program pemerintah yang sedang giat dan gencar dilaksanakan, salah satunya dalam permasalahan stunting. “Angka stunting yang tertinggi berada di Kabupaten Supiori, padahal mereka sehari-hari makan ikan. Apa yang menyebabkan hal ini sampai terjadi?. Banyak faktor yang memengaruhi. Salah satunya layanan kesehatan seperti posyandu yang perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Acara peluncuran Asosiasi Wartawan Papua dipandu Natalya Yoku diawali pemutaran video pembuka berdurasi 3 menit bertutur tentang pengenalan terbentuknya AWP.
Peluncuran AWP ditandai dengan penandatangan para perwakilan yang menghadiri peluncuran AWP baik dari pemerintah dan berbagai organisasi maupun lembaga yang menjadi para mitra insan pers di Tanah Papua.
Pembina:
Nehemia Lucky Ireeuw
Viktor Mambor
Angela M. Flassy
Badan Pengurus Harian:
Ketua : Elisa Sekenyap
Sekretaris : Hendrik Rewapatara
Bendarahara : Reinelda Beatix Ibo
Bidang Advokasi
Abraham Abeth Youw
Yance Wenda
Bidang Pengembagan Gender
Putri Kurita
Engelbert Wally
Musa Abubar
Humas
Agus Pabika
Gusti Tanati
Rabin Yarangga