Jayapura, Jubi – Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey mengatakan metode pembelajaran matematika secara gampang, asik, dan menyenangkan yang juga dikenal sebagai metode pembelajaran Gasing telah mencerdaskan guru maupun siswa di Kota Jayapura. Hal itu dinyatakan Pekey usai penutupan pelatihan metode pembelajaran Gasing tahap 3 dan 4 di SD Negeri Entrop Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (9/12/2023).
“Manfaat kegiatan metode pembelajaran Gasing ini, agar memiliki guru yang pandai berhitung dan mampu melaksanakan pengimbasan, serta menjadi kader peningkatan kemampuan berhitung di sekolah,” ujar Pekey.
Menurut Pekey, metode pembelajaran Gasing meningkatkan komunikasi dan kolaborasi peserta didik. Peserta didik juga menjadi terampilan berpikir tingkat tinggi melalui proses belajar pandai berhitung
Pekey juga meyakini metode pembelajaran Gasing akan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi efektif. “Saya berharap setelah mengikuti program Gasing, guru mampu menyelesaikan soal-soal tentang perhitungan, perkalian, pengurangan, dan pembagian, sehingga meningkatkan efektivitas pembelajaran,” ujarnya.
Pekey berharap setelah mengikuti pelatihan Gasing, harus memberikan pengimbasan agar anak-anak dan guru di sekolah pandai berhitung.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid mengatakan pelatihan metode pembelajaran Gasing merupakan program Numbay Pintar. Program itu menjadi wujud komitmen Pemerintah Kota Jayapura dalam meningkatkan angka numerasi daerah.
“Metode Gasing adalah proses langkah demi langkah, yang disusun sedemikian rupa sehingga penguasaan materi dibangun dari pemahaman materi sebelumnya. Metode ini dikembangkan oleh Prof Yohanes Surya sebagai pencetus dan pemilik,” ujarnya.
Abdul Majid berharap guru dan siswa mendapatkan konsep yang kuat dalam mengoperasikan matematika, dan dapat menerapkannya dengan mudah. Kemampuan itu akan mengubah pola pikir dan mengembangkan ketertarikan pola-pola numerasi.
“Hasil dan dampak dari metode Gasing adalah memudahkan penguasaan konsep-konsep berhitung, meningkatkan kecepatan berhitung matematika, membangkitkan sukacita belajar mengajar matematika, meningkatkan kepercayaan diri, memacu kreativitas guru dan siswa, membangun kolaborasi dan interaksi belajar,” ujarnya.
Ketua panitia pelatihan metode Gasing angkatan 3 dan 4, Yoppi Y Hanuebi mengatakan kegiatan itu dilaksanakan di SD Negeri Entrop dan SD Negeri Koya Barat selama 17 hari.
“Jumlah peserta pada region Jayapura Selatan dan Jayapura Utara sebanyak 180 siswa dan 90 guru. Region Muara Tami sebanyak 180 siswa dan 90 guru. Pelatihan metode Gasing dirancang melatih guru menguasai metode dan keterampilan mengajar Gasing 8C [yaitu creativity, critical thinking, communication, colaborasion, carakter, cultur, computational, competition],” ujarnya.
“Tahun 2024 kami juga sudah menganggarkan untuk program Gasing, namun trainernya kami ambil dari peserta yang sudah mengikuti di tahap 1, 2, 3, dan 4. Itu merupakan komitmen kami untuk memberdayakan Sumber Daya Manusia, agar guru dan siswa berdaya saing memajukan pendidikan di Kota Jayapura,” ujarnya. (*)