Nabire, Jubi – Pesawat milik Misionaris Association Mission Aviation atau AMA Nabire upayakan pelayanan penerbangan ke delapan kampung di Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai, pada momentum Natal dan tahun baru kali ini.
Hal ini dikatakan kepala kantor layanan Pesawat Misionaris AMA Nabire, Cucu Syamsuddin kepada wartawan jubi di kantor AMA cabang Nabire, Kamis (21/12/2023)
Katanya, sesuai tujuan misionaris untuk transportasi udara, pihaknya , mendedikasikan diri untuk memberikan layanan terbaik. Sebelum hari raya Natal dan Tahun baru, pihaknya baru tuntaskan delapan layanan penerbangan di Piyaiye
“Kami ikuti misi dan kebijakan PT. AMA, jadi sebelum Natal harus tuntaskan sisa maskapai di Distrik Piyaiye, jadi satu kali terbang muat 800 kilogram pasokan bama dan penumpang, tapi sistem carter saja,” katanya.
Pilot pesawat pilatus Porter PK-RCX, Andre Poto katakan, jika tidak ada halangan, dalam tiga hari ke depan, pihaknya akan fokus melayani empat lapangan terbang di Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai.
“Kalau tidak ada halangan, akan terbang dua kali di Yegeiyepa, Apouwo dua kali, Kegata dua kali dan Idedua juga dua kali, tapi jadwalnya sesuaikan dengan situasi karena kejar waktu sampai 23 Desember,” katanya.
Salah satu calon penumpang ke Idedua, Martinus Kayame katakan, sejauh ini tidak ada maskapai tiket biasa tapi, kata dia, hanya sistem carteran.
“Saya biasa naik turun dari Nabire ke Idedua, tidak ada tiket biasa, hanya ada maskapai carteran, jadi sekali naik biasanya bayar Rp. 13 juta rupiah, rata-rata semua maskapai di Piyaiye sama nilainya,” katanya.
Waktu tempuh layanan penerbangan dari Nabire ke Piyaiye rata-rata 40 menit. Jalur darat dari Nabire hanya bisa mencapai KAmpung Abouyaga, Distrik Mapia Barat, Digiyai. Selanjutnya, untuk mencapai distrik terjauh dengan berjalan kaki, memerlukan waktu dua malam. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!