Jayapura, Jubi – Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura Robby Kepas Awi mengatakan peserta Jambore Kader Posyandu dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat dalam pelatihan yang berlangsung selama dua hari di Kantor Wali Kota Jayapura.
“Kader Posyandu memiliki peran penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” Robby Awi dalam penutupan jambore di Kota Jayapura pada Sabtu (19/8/2023).
Ia menyatakan Posyandu memberikan kontribusi sebagai garda terdepan dalam membantu Pemerintah Kota Jayapura untuk meningkatkan derajat hidup masyarakat agar dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.
“Saya berharap [kader posyandu] benar-benar mengaplikasi ilmu yang sudah didapat selama dua hari ini guna melakukan perubahan di lingkungan masing-masing untuk pelayanan anak balita dan ibu hamil,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari mengatakan Jambore Kader Posyandu diikuti 300 orang dari 218 posyandu yang tersebar di distrik, kampung, dan kelurahan.
“Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan melibatkan seluruh lintas sektor terkait. salah satunya melibatkan kader posyandu. Kader ini nantinya mengukur stunting di Kota Jayapura, karena masih banyak yang belum teliti,” ujarnya.
Menurut Antari, kader Posyandu dapat menterjemahkan apa yang menjadi program prioritas untuk menurunkan angka stunting, karena kasus stunting di Kota Jayapura masih mencapai 20,6 persen atau 5.000 anak dan balita.
“Jadi dengan kegiatan jambore kader berikut ini kemampuan kader semakin maksimal melalui penyuluhan dan pemberian makanan tambahan. Kader terbaik di Kota Jayapura [akan berlomba] untuk [tingkat] nasional. Lomba untuk menguji para kader supaya mengevaluasi kader,” ujarnya.
Mayoritas Posyandu di Kota Jayapura berada pada Strata Posyandu Madya dan Pratama. Kebanyakan Posyandu itu belum memenuhi kriteria Strata Posyandu yang mandiri, seperti kriteria cakupan sasaran.
Antari menyatakan pihaknya mengatasi masalah itu dengan langkah edukatif berupa upaya pendampingan masyarakat untuk menjalani proses pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi. “Dengan semangat kebersamaan, [kami] merumuskan langkah-langkah strategis bersama, dan bergerak menuju Kota Jayapura yang maju, sehat, dan bebas stunting,” ujarnya.
Peningkatan peran dan fungsi Posyandu, kata Antari, bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah saja. Semua komponen yang ada di masyarakat, termasuk kader agar memacu semangat dan menggali potensi sehingga menjadi kader posyandu yang unggul.
“Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke Posyandu,” ujarnya.
Menurut Antari, percepatan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan memerlukan peran aktif masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat. “[Salah satunya dengan program] Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, dengan menanamkan nilai-nilai etika, moral, sikap dan perilaku, budaya bangsa melalui anggota keluarga sejak dini memiliki peran dalam peningkatan SDM,” ujarnya.
Ia berharap keluarga menjadi wahana yang tangguh bagi terwujudnya ketahanan nasional untuk mencapai persatuan dan kesatuan bangsa. Penguatan keluarga pada akhirnya dapat melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. (*)