Jayapura, Jubi – TNI/Polri masih mencari keberadaan dua penambang yang hilang pasca penyerangan tambang di Kali I, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Hal itu dinyatakan Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Mathius Fakhiri di Kota Jayapura, Papua, Jumat (10/11/2023).
Fakhiri mengatakan berdasarkan informasi para penambang yang selamat dari serangan itu, masih ada dua penambang yang belum diketahui keberadaannya.
“Kepolisian Resor Yahukimo maupun Satuan Tugas Damai Cartenz terus berupaya untuk terus mencari. Kalau memang sudah meninggal, paling tidak kami mencari informasi dari masyarakat, dua orang itu dimakamkan di mana,” katanya.
Menurut Fakhiri, wilayah pertambangan Seradala penuh dengan risiko gangguan keamanan. Namun aparat keamanan tetap berusaha mencari keberadaan kedua penambang yang hilang itu.
“Unsur kehati-hatian tetap kami kedepankan, mengingat lokasi itu sangat rawan gangguan, kami tidak ingin ada jatuh korban lagi,” ujarnya.
Saat ditanya apakah pelaku penyerangan di Seradala berkaitan dengan penganiayaan lima tenaga kesehatan di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Fakhiri mengatakan jika dilihat dari jarak Distrik Seradala dan Distrik Amuma ada kemungkinan kedua serangan itu berkaitan. “Nanti kalau sudah ditangkap baru kami bisa ketahui kebenarannya lewat proses penyelidikan,” katanya.
Ia mengatakan kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Yahukimo memiliki kebiasaan yang hampir sama dengan kelompok bersenjata di Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Mimika. Mereka selalu mendokumentasikan aksi mereka, baik dalam bentuk foto dan video, yang lantas diunggah ke media sosial.
“Cara-cara itu kan berbeda dengan kelompok yang ada di Puncak Jaya dan Lanny Jaya. Makanya nanti akan kami dalami itu,” ujarnya. (*)