Jayapura, Jubi – Advokat Aloysius Renwarin menyampaikan rasa duka citanya yang mendalam atas kepergian Yopi Kilangin, tokoh politik dan tokoh masyarakat dari Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Alo, panggilan akrab Renwarin, mengenang Yopi sebagai tokoh yang gigih mengadvokasi kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia atau HAM di Bella dan Alama, Mimika pada 1996.
Alo menuturkan sejak setahunan silam Yoseph Rudolf atau Yopi Kilangin telah menderita sakit yang membuatnya harus secara berkala menjalani cuci darah di rumah sakit. “Hari ini, 22 Maret 2023, saya mendapat kabar dari Timika, Yopi Kilangin sudah pergi menghadap Sang Pencipta. Saya sangat sedih,” Alo saat dihubungi Jubi pada Rabu (22/3/2023) pagi.
Alo menuturkan Yopi terlibat dalam tim pelaporan pelanggaran HAM di Bella dan Alama. Peristiwa pembunuhan warga sipil di Bella dan Alama itu menjadi kasus pelanggaran HAM pertama di Papua yang diadvokasi sampai di tingkat internasional.
“Laporan itu diserahkan kepada Uskup Jayapura saat itu, Mgr Herman Ferdinandus Maria Münninghoff OFM. Laporan itu kemudian diteruskan kepada Australian Council for Overseas Aid,” kata Alo.
Menurut Alo, Yopi Kilangin sangat aktif dalam perjuangan kemanusiaan. Kariernya terus meningkat, bahkan pernah menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mimika. Yopi juga pernah menjabat sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Kabupaten Mimika.
Putra Mozes Kilangin
Yoseph Rudolf Kilangin, atau lebih akrab dipanggi Yopi Kilangin, merupakan putra ketiga Mozes Kilangin. Mozes Kilangan adalah guru yang menjadi penunjuk jalan bagi ekspedisi Freeport-McMoRan pada tahun 1960 di areal yang kini menjadi lokasi tambang PT Freeport Indoensia di Mimika.

Yopi lahir di Agimuga pada 13 Januari 1966. Ia menyelesaikan pendidikan SD dan SMP di Agimuga, Kabupaten Mimika, dan melanjutkan pendidikan di SMA Gabungan Kristen Katolik di Dok V Bawah Kota Jayapura.
Usai menamatkan pendidikan di SMA, ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat Fajar Timur, Abepura, Kota Jayapura. Ia kemudian menikah dengan perempuan asal Muyu, Kabupaten Boven Digoel, bernama Kristina Yohana Tepu, dan dikaruniai empat orang anak.
Yopi sangat berperan dalam pembangunan patung Mozes Kilangin dan juga membangun Museum Mozes Kilangin di bekas rumah kediaman keluarga besar Kilangin di Timika Indah, Timika, ibu kota Kabupaten Mimika. Amole Meno, selamat jalan Yopi Kilangin.(*)
