Jayapura, Jubi – Sebanyak 4.000 Alkitab berbahasa Ketengban, bahasa daerah di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, akan dibagikan kepada jemaat Suku Ketengban di Klasis Gereja Injili di Indonesia atau GIDI Borme, pada September 2023. Penerjemahan Alkitab dalam bahasa daerah Ketengban itu dimulai sejak 1980, dan selesai pada 2023.
“Rencananya 4.000 Alkitab itu akan dibagikan kepada umat Suku Ketengban di Omban, Jemaat Imanual Omban Klasis GIDI Borme, pada September 2023 mendatang,” kata Ketua Panitia Zeth Dipur STh dalam keterangan pers tertulisnya, Senin (3/7/2023).
Zeth menjelaskan ada enam orang yang terlibat menerjemahkan Alkitab dalam Bahasa Ketengban. Keenam orang itu adalah Elias Basini, Aprius Leiptalen, Pdt Andiokia Dipur, Pdt Amos Kulka, Herman Kulka, dan Enos Dipur. Menurut Zeth, proses penerjemahan itu dibantu Konsultan Bahasa dari Kanada, Andrew Sims.
“Mereka adalah orang pertama yang bekerja sebagai tim penerjemah Alkitab Bahasa Ketengban bersama Konsultan Bahasa dari Kanada. [Proses penerjemahan itu] mulai pada 1980,” ujarnya.
Zeth menyatakan penerjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Ketengban bertujuan agar jemaat dapat mendengar Kebenaran Firman Allah dengan bahasa sukunya sendiri. Penerjemahan itu juga menggenapi misi Gereja Injili di Indonesia (GIDI), dan secara khusus di Tanah Papua.
Jemaat Imanuel Omban, Elinatan Basini mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, baik konsultan, tim penerjemah, pimpinan GIDI Klasis Borme, serta pihak maskapai Yajasi, dan MAF yang terlibat dalam penerjemahan Alkitab itu. “Semoga Tuhan memberkati semua jerih payahnya,” kata Basini melalui layanan pesan WhatsApp pada Senin.
Basini berharap rampungnya penerjemahan Alkitab dalam Bahasa Ketengban dapat membantu jemaat untuk semakin tekun membaca dan memahami isi Firman Tuhan dengan baik dan benar. Ia mengimbau agar jemaat menghentikan kebiasaan membaca Firman di gawai, dan membaca Alkitab Suku Ketengban.
“Sekaligus menghargai para penerjemah yang telah bekerja keras selama puluhan tahun, saya mewakili jemaat juga menyampaikan terima kasih, sebab Alkitab Bahasa Ketengban sudah hadir di Ketengban. Itu adalah bagian penting yang terus kita apresiasi,” ujarnya. (*)