Nabire, Jubi – Sidang ketiga kasus perdagangan senjata api di Filipina yang melibatkan Anton Gobay, seorang pilot asal Papua, akan digelar di Alabel, Provinsi Sarangani, Filipina, pada 20 Juni 2023. Persidangan itu lebih cepat dari jadwal semula, yaitu 8 November 2023.
Saat dihubungi Jubi pada Rabu (7/6/2023), Anton Gobay menyatakan tidak mengetahui penyebab jadwal persidangannya dipercepat. “Saya tidak mengetahui alasan persidangan itu dimajukan. Tapi saya bersedia ikuti semua tahapan yang ada,” kata Gobay.
Anton Gobay ditangkap polisi Filipina pada 7 Januari 2023 dengan tuduhan membeli senjata api di sana. Gobay ditangkap bersama dua warga negara Filipina yang hingga kini juga masih mendekam di penjara Filipina.
Gobay mengatakan dalam sidang ketiga itu hakim akan memeriksa polisi, saksi, dan dirinya selaku terdakwa dalam kasus itu. Ia menyatakan akan membantah tuduhan bahwa ada peluru yang disita polisi dalam penangkapannya.
“Pengacara hukum sudah mengajukan permohonan atau petisi, belum dijawab. Kemungkinan petisi itu akan dijawab dalam sidang. Kami [akan] menjelaskan barang bukti [saat saya] tertangkap tidak termasuk peluru,” kata Gobay yang sebelumnya sudah mengakui bahwa ia membeli senjata api untuk kelompok bersenjata West Papua Army yang dipimpin Damianus RR Magai Yogi.
Menurutnya, sidang pertama kasus perdagangan senjata api itu telah digelar pada 17 Maret 2023, dengan agenda pembacaan dakwaan. “Sidang kedua tanggal 19 Maret 2023, saat pembacaan dan pengecekan dokumen,” kata Gobay.
Gobay menjelaskan ia dalam kondisi sehat. “Kondisi saya sehat dan makan lancar,” katanya. (*)