Jayapura, Jubi – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Wilayah V Jayapura memprediksi puncak musim kemarau di Provinsi Papua terjadi pada Juni hingga Agustus 2022. Wilayah yang sulit mendapatkan sumber air bersih harus mengantisipasi kemungkinan semakin berkurangnya sumber air bersih.
Hal itu dinyatakan kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Hendro Nugroho, di Jayapura, Sabtu (16/4/2022). “Puncak musim kemarau terjadi di Provinsi Papua tahun 2022 diprakirakan terjadi pada bulan Juni dan Agustus,” kata Hendro Nugroho.
Menurut Hendro, pihaknya memprediksikan kondisi musim kemarau saat ini diprakirakan normal atau sama dengan rerata klimatologis untuk semua zona musim. “Karena sifat hujan normal jika dibandingkan dengan akumulasi musim hujan kemarau periode 1991-2020,” ujarnya.
Dia menjelaskan angin monsoon Australia akan aktif pada akhir April 2022. Angin monsoon Australia itu mulai mendominasi pada bulan Mei hingga Agustus 2022, membuat curah hujan berkurang.
Hendro berharap berharap masyarakat waspada terhadap kemungkinan semakin berkurangnya sumber air bersih di daerah tertentu. Hal itu terutama akan terjadi di wilayah yang memasuki musim kemarau lebih awal.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Terutama yang ada di daerah kekurangan air bersih,” katanya lagi.
Menurut Hendro, pemerintah daerah dan warga di daerah yang rawan kekurangan air bersih diharapkan melakukan penyimpanan air pada masa peralihan musim. “Selain itu, selama masa pancaroba atau masa transisi musim, masyarakat perlu mewaspadai potensi terjadinya angin kencang dan hujan lebat yang disertai kilat, petir,” katanya lagi. (*)
Discussion about this post