Jayapura, Jubi- Mantan Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O’Neill bilang demokrasi di negara yang sudah merdeka selama 47 tahun itu terancam. Mengingat banyak kekerasan terkait PNG Election dan pembajakan kotak suara di tempat tertentu.
O’Neill minggu ini telah mempertahankan kursinya Ialibu Pangia untuk kelima kalinnya. Pertama kali ia menang pada 2002 dan menjadi wakil rakyat di Parlemen Nasional, Port Moresby. Dia adalah pemimpin Partai Konggres Nasional Rakyat.
Menurut The National, Peter O’Neill baru tiba di Port Moresby, Sabtu (23/7/2022) dari wilayah Dataran Tinggi Selatan, PNG.dan mendesak orang-orang untuk memungkinkan perhitungan suara tanpa gangguan.
“Jika ada masalah, mari kita periksa (mereka) melalui proses yang benar, terutama (dengan menggunakan) pengadilan pengembalian yang disengketakan,”katanya sebagaimana dilansir dari thenational.com.pg
Dia menegaskan bahwa Pemilihan Umum PNG 2022 adalah” Pemilihan terburuk yang pernah diselenggarakan.”
“Pembajakan kotak suara,kecurangan pemilu yang berlangsung di tempat pemungutan suara,orang tidak boleh memilih dan petugas pemilu sangat dikompromikan,”katanya.
“Saya sangat terkejut melihat tingkat kekerasan meningkat meskipun faktanya kita telah mengadakan banyak pemilu,”katanya.
Dia mengingatkan, sekarang semua pihak harus terbiasa dengan pemilihan dan menerima hasil, bahwa seseorang harus menang dan banyak harus kalah setelah tantangan seperti itu. “Sayangnya kami terus kehilangan nyawa, nyawa tak berdosa. Perempuan dan anak anak telah terperangkap dalam hal ini. Cara penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu 2022) cukup memalukan,”kata mantan Perdana Menteri PNG ini.
Lebih lanjut dia mengatakan orang harus memahami, pemilihan umum “bukan akhir dunia” “Itu hanya pilihan kepemimpinan yang kita buat saat ini. “Mari kita upayakan dan selesaikan pemilu ini dengan tertib, Itu adalah seruan saya buat semua orang,” katanya.
Dia mendesak Komisaris Polisi David Manning dan Komisaris Pemilihan Simon Sani untuk meningkatkan pemilihan umum ini di PNG Election 2022.” Mereka bertanggungjawab kepada rakyat Papua Nugini (dan harus) independen dalam menjalankan tugas anda,”katanya.(*)
Discussion about this post