Jayapura, Jubi โ Kepala Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM Papua, Frits Ramandey meminta kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB tidak menyasar warga sipil. Pernyataan itu disampaikan sebagai respon Ramandey atas penembakan yang menewaskan satu karyawan PT MUJ di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
“Kami dapat laporan seorang operator eksavator di Intan Jaya ditembak, [pelakunya] diduga TPNPB. Ada tiga kali tembak, itu sangat disayangkan,” kata Ramandey saat dihubungi Jubi melalui panggilan telepon pada Selasa (30/8/2022).
Ramandey menyatakan atas dasar kemanusiaan dan pembangunan, para kombatan TPNPB seharusnya tidak menyasar warga sipil yang bekerja untuk pembangunan. Menurut Ramandey masyarakat di daerah pedalaman terutama di Mamba, Kabupaten Intan Jaya, sangat membutuhkan pembangunan akses jalan yang baik.
“Kita minta kelompok sipil bersenjata yang ada di beberapa wilayah Papua tidak menyasar warga sipil. Kita sangat sesalkan kelompok sipil bersenjata yang menembak operator eksavator di Intan Jaya. Di daerah itu ada Aibon Kogoya, Paulus Kobogau. Mereka pimpinan kelompok sipil bersenjata [di sana]. Saya pernah bertemu mereka dan meminta mereka tidak melakukan penembakan,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, mengatakan karyawan PT MUJ bernama Manoach Rumansara tewas dengan tiga luka tembak di bagian perut dan dada. โKorban merupakan salah satu operator alat berat di perusahaan tersebut,ย sedang memperbaiki jalan di Sugapa, Intan Jaya,โ kata Kamal di Kota Jayapura pada Selasa (30/8/2022).
Menurut Kamal, saat dievakuasi dari lokasi penembakan menuju puskesmas terdekat, Rumansara masih hidup. Namun, ia meninggal dunia saat akan diterbangkan menuju Kabupaten Nabire. (*)