Jayapura, Jubi – Pengawas Pendidikan Pembina Gugus Lima Kota Jayapura, Provinsi Papua, Ni Ketut Kabeningsih mengatakan, kearifan lokal perlu diberdayakan di setiap satuan pendidikan sebagai bentuk pemberdayaan.
“Supaya menumbuhkan minat peserta didik untuk menjaga kelestariannya agar tidak punah seiring perkembangan zaman,” ujar Kabeningsih di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (30/5/2022).
Menurutnya, memberdayakan kearifan lokal mulai dari makanan khas daerah hingga kesenian, guna menambah kecintaan peserta didik mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi.
“Karena kearifan lokal menandai karakter suatu komunitas atau daerah, sehingga perlu diberdayakan supaya setiap daerah memiliki karakternya masing-masing,” ujar Kabeningsih.
Dikatakan Kabeningsih, pengawas pendidikan di Kota Jayapura selalu mengimbau setiap sekolah, agar berinovasi dengan program yang menambah kecintaan peserta didik terhadap kearifan lokal.
“Kearifan lokal harus dilestarikan untuk anak cucu supaya tidak tinggal cerita ke depannya, tapi terus dipertahankan sebagai kebanggaan masyarakat Papua secara khusus di Kota Jayapura,” ujar Kabeningsih.
Selain menumbuhkan minat kecintaan peserta didik terhadap kearifan lokal, dikatakan Kabeningsih, hal itu dapat memperluas gagasan, pandangan, dan ide-ide guna terciptanya kebijaksanaan, kearifan, dan nilai yang baik.
“Kearifan lokal seperti makanan khas, tarian adat, tanah ulayat, arsitektur, dan nyanyian-nyanyian yang mengandung nilai-nilai ajaran tradisional. Inilah yang harus diajarkan kepada peserta didik kita di setiap satuan pendidikan agar tetap lestari,” ujar Kabeningsih.
Kabeningsih menambahkan, derasnya arus globalisasi teknologi dan informasi saat ini, bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengenalkan kearifan lokal melalui internet.
“Misalnya anak bermain TikTok sambil mengekspresikan dengan menonjolkan kearifan lokal, sehingga bisa disebarluaskan ke seluruh dunia,” ujar Kabeningsih. (*)
Discussion about this post