Manokwari, Jubi – Kapolres Manokwari, AKBP Parisian Herman Gultom, membantah pihaknya membungkam kebebasan berpendapat dan mengajak massa aksi dari Petisi Rakyat Papua atau PRP naik kendaraan yang sudah disiapkan serta membawa mereka ke kantor DPR Papua Barat.
“Tempat tujuan aksi adalah di DPR. Ayo mari kita sama-sama kami antar. Kami siapkan mobil. Tapi untuk long march, tidak, karena ada pertimbangan lain,” kata Kapolres Manokwari di hadapan massa, Kamis (14/7/2022).
“Jadi Bapak, kalau memang mau ke sana [DPR], ayo saya tutupkan tangan ini, mari kita ke sana,” ucapnya sontak diteriaki massa yang ingin jalan kaki.
Menurut Kapolres Gultom, tidak ada aspirasi yang dibungkam, semua diberikan ruang berbicara dalam aksi ini.
“Jadi tidak ada aspirasi yang dibungkam,” tegas Kapolres Gultom.
Selain itu, Kapolres Gultom juga mengatakan pihaknya sejak pagi telah berkoordinasi dengan anggota DPR Papua Barat, bahkan anggotanya diminta mendatangi rumah para wakil rakyat.
“Kemudian mereka [DPR] tidak mau untuk hadir di sini [Amban],” tutur Kapolres.
Ronald Kondjol, Wakil Ketua Dewan Adat Papua DAP, Wilayah Doberay mengatakan menolak keras DOB dan Otsus Papua.
“Dewan Adat Papua menolak dengan DOB dan Otsus. Itu hanya kepentingan segelintir elit Papua yang menghendaki sehingga Papua dimekarkan jadi tambahan 4 provinsi,” kata Kondjol saat berorasi.
Sejak perpanjangan Otsus, katanya, masih menjadi polemik hingga MRP Papua menggugat negara, kini dimunculkan lagi pemekaran DOB Papua.
Massa sejak pukul 08.00 Waktu Papua hingga pukul 14.15 masih terus melakukan orasi di Amban. Orasi dilakukan di hadapan barikade polisi. (*)
