Jayapura, Jubi – Saat ini banyak warga Wamena, Kabupaten Jayawijaya mengeluhkan lambatnya jaringan data internet. Pihak Telkomsel selaku operator penyedia menjelaskan hal itu dikarenakan belum adanya penambahan bandwidth khusus jaringan Palapa Ring Timur.
Manager Network Service Telkomsel Jayapura, Heri Suryanto saat dihubungi, Jumat (21/10/2022) menjelaskan, saat ini kapasitas yang disediakan Telkomsel sebanyak 600 Mbps dengan menggunakan satelit dan ditopang Palapa Ring Timur radio 700 Mbps dengan total 1300 Mbps. Sedangkan untuk di Wamena idealnya seharusnya 4000 Mbps.
Menurutnya, sebelum 2020 jaringan data internet di Wamena hanya mengandalkan satelit. Barulah di awal 2020 dibantu dengan hadirnya Palapa Ring Timur, dan hal itu cukup berpengaruh terhadap kemajuan penggunaan internet meskipun hal itu masih jauh dari kata ideal.
“Telkomsel dalam hal ini melalui Telkom Grup sebenarnya sudah melakukan pengajuan ke Bakti Kementerian Kominfo untuk meminta penambahan bandwidth Palapa Ring Timur. Tetapi hingga saat ini belum ada penambahan, sehingga sejak 2020 hingga sekarang belum ada penambahan bandwidth masih pada angka 1.3000 Mbps,” kata Heri Suryanto.
Ia menjelaskan, Palapa Ring Timur ada dua tipe, yang menggunakan fiber optik dan radio. Khusus di Wamena, jaringan yang digunakan masih menggunakan radio, karena jika menggunakan kabel optik membutuhkan jarak yang panjang dan jauh serta biaya yang tidak murah.
Menurutnya, sebenarnya kapasitas 600 Mbps yang disediakan Telkomsel dari satelit dan sertifikasinya, dinilai kurang pas untuk teknologi broadband data karena dianggap masih lambat.
Untuk itu pihaknya tetap berharap adanya penambahan bandwidth palapa ring timur, namun memang titik antara dari Arso, Wamena sampai Merauke panjang dalam artian lebih dari 20 titik.
“Kalau kita menambah update bandwidth secara teknologi atau teknis di lapangan, semua titik-titik itu harus ditambah perangkat oleh Bakti, sampai saat ini masih menunggu untuk penambahan bandwidth itu,” katanya.
“Dari awal 2020 sampai sekarang penambahan bandwidth tidak ada sama sekali, sementara kebutuhan data internet aktif setiap bulannya bertambah baik pelanggan, maupun akses sehingga menjadi salah satu penyebab lain lambatnya internet di Wamena, namun kita tetap berkolaborasi dengan Kominfo melalui Bakti,” ucapnya.
Sementara Supervisor Corporate Communications Telkomsel Maluku & Papua, Rifqy Redha Azizul Hakim mengaku khusus Wamena Telkomsel tidak bisa bergerak sendiri untuk mengatasi persoalan jaringan. Butuh kolaborasi dari stakeholder, pemerintah, kominfo untuk bisa memberi perhatian khusus.
“Kalau hanya andalkan satelit tidak memungkinkan lagi secara efektifitas dan teknologi. Satunya-satunya solusi adalah penambahan bandwidth dari Palapa Ring Timur, sedangkan wujudnya masih radio belum kabel optik,” ucap Rifqy Redha.
Yang pasti lanjutnya, Telkomsel tidak lepas tanggungjawab, secara internal melalui Telkom grup pihaknya terus berupaya ke Kominfo untuk penambahan bandwidth.
“Kami harap pemerintah daerah juga terus menyurat ke Kominfo, apalagi Wamena sudah menjadi ibu kota Provinsi Papua Pegunungan,” katanya. (*)