Jayapura, Jubi – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, Provinsi Papua, siap mengirim sampah yang sudah dipilah-pilah melalui Bank Sampah, untuk dikirim ke Kota Surabaya, Jawa Timur.
“Bulan Juni atau Juli kami melakukan pengiriman sampah. Kami sudah melakukan penjajakan dengan Bank Sampah di Surabaya,” ujar Kepala Bidang Persampahan DLHK Kota Jayapura, Agustinus Ondi Ireuw di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (12/5/2022).
Dikatakan Ireuw, pengiriman sampah seperti kertas, karton, dan botol plastik direncanakan sebanyak dua kontainer atau 60 ton (dua kali kirim dan sekali kirim 30 ton).
“Selama ini kami belum mendapatkan pasar sehingga untuk pengurangan sampah kami jual ke lapak-lapak atau pengepul di wilayah Jayapura. Kelompok binaan pengelolaan sampah ada 15 dengan omset Rp 3 juta sebulan,” ujar Ireuw.
Dikatakan Ireuw, sampah yang terkumpul di Bank Sampah diambil dari nasabah atau kelompok binaan DLHK Kota Jayapura yang tersebar di lima distrik.
“Tahun ini kami tidak lagi jual ke pengepul tapi kami jual langsung ke Surabaya. Tentu harga jualnya berbeda. Satu kali mengirim ongkos sewa kontainer Rp 20 juta. Kami optimis bisa terlaksana dan sukses walaupun ongkos kirimnya banyak,” ujar Ireuw.
Ireuw menambahkan, bila pengiriman sampah dilakukan maka pengurangan sampah di ibu kota Provinsi Papua bisa efektif terlaksana dengan baik.
“Sampah yang sudah dipilah para warga kami beli Rp 1.500 per kilogram. Setiap kelompok sudah memiliki tabungan hasil penjualan sampah. Biasanya dicairkan saat Natal dan Idulfitri atau untuk kebutuhan saat anak masuk sekolah. Kami jual kembali sampah yang sudah kami beli dengan harga Rp 2.000 per kilogram,” ujar Ireuw.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru meminta agar terus dilakukan pendampingan terhadap kelompok binaan, yang selama ini sudah berjalan dalam urusan pemilahan sampah. Bahkan jumlahnya semakin banyak.
“Adanya kerja sama ini sangat bagus dan kesempatan yang sangat baik karena dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, sekaligus menjadi barang bernilai ekonomi yang bisa menambah pendapatan warga untuk membantu kebutuhan dalam keluarga,” ujar Rustan.
Rustan berharap warga semakin sadar melakukan pemilahan sampah, sehingga sampah yang dibuang ke TPS hanya sampah yang tidak bernilai ekonomi, tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan lingkungan. (*)
Discussion about this post