Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Papua, memastikan kasus Covid-19 di wilayahnya tetap melandai meski libur lebaran Idulfitri 1443 Hijriah/2022 Masehi telah selesai.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura, dalam sepekan terakhir tidak ada warga yang terpapar meski warga kembali setelah mudik. Sementara pasien yang dirawat dari delapan kini tersisa dua orang.
“Setelah libur lebaran, warga kota tidak ada yang terpapar Covid. Kalau yang dirawat sekarang ini adalah mereka yang terpapar sebelum lebaran,” ujar Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (11/5/2022).
Dikatakan Rustan, jika penyebaran Covid-19 terus ditekan, maka Pemkot Jayapura siap mengubah pandemi menjadi endemi meski masih berstatus Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
“Ini yang kami harapkan. Ini menandakan pemerintah daerah dan masyarakat berhasil dalam penanganan pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, seperti memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas di luar rumah, dan rajin mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer,” ujar Rustan.
Rustan mengimbau warga di ibu kota Provinsi Papua tetap waspada terhadap lonjakan kasus Covid-19, sehingga kasusnya tidak melonjak signifikan karena arus balik warga yang kembali setelah mudik terus terjadi.
“Walaupun kasus Covid sudah melandai, namun potensi penyebarannya masih tetap terjadi selama pandemi belum dinyatakan selesai. Untuk itu, saya berharap kita semua tetap mematuhi prokes, apalagi sudah banyak warga yang tidak memakai masker saat beraktivitas,” ujar Rustan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan tetap meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pemeriksaan, khususnya kepada setiap warga yang baru datang ke Kota Jayapura melalui pelabuhan.
“Jangan sampai terjadi lagi seperti awal 2022, karena kecolongan kita sudah berstatus zona hijau maka terjadi lagi lonjakan yang sangat signifikan pada Januari-Februari,” ujar Antari.
Antari menambahkan, empat dari lima distrik berstatus zona hijau, begitu juga dengan kelurahan hanya tersisa dua yang zona kuning, sementara 14 kampung berstatus zona hijau. Adapun pasien yang sedang dirawat karena Covid-19 tersisa dua orang.
“Mudah-mudahan yang dua orang ini bisa sembuh sehingga kasus aktif nol. Kalau tidak ada yang datang melakukan pemeriksaan, biasanya ketemunya di rumah sakit dan puskesmas melalui skrining,” ujar Antari. (*)
Discussion about this post