Jayapura, Jubi – Orang Asli Papua atau OAP perlu melestarikan budayanya yang beraneka ragam dengan berbagai daya tarik yang unik.
Hal itu dikatakan Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Amelia Ondikeleuw kepada calon reporter Jubi saat memberikan materi di Sekolah Jujur Bicara, Jalan Taruna Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Rabu (22/11/2023).
Menurutnya keanekaragam kebudayaan Papua di setiap suku seperti adat istiadat, bahasa, karya seni, sistem agama dan politik harus lestarikan. Kebudayaan Papua juga memiliki keunikan tersendiri yang menjadi daya tarik orang asing datang ke Papua.
“(Oleh karena itu) kita harus lestarikan budaya kita supaya tidak hilang,” kata Sekdis Pariwisata dan Kebudayan itu.
Ondikeleuw mengatakan sejauh ini baru ada dua festival budaya Papua yang sering dikunjungi banyak orang dari luar negeri maupun dalam negeri. Kedua festival tahunan tersebut adalah Festival Lembah Baliem di Wamena, ibukota Provinsi Papua Pegunungan, dan Festival Asmat Pokman di Provinsi Papua Selatan.
Padahal, lanjutnya, banyak budaya Papua yang unik dan menarik itu perlu ditunjukkan kepada publik yang luas, agar menarik perhatian banyak orang. Menurut Ondikeleuw, karena alasan itulah pihaknya menyelenggarakan berbagai kegiatan festival budaya seperti Festival 1000 Ombak di Kabupaten Sarmi dan beberapa kabupaten lainnya di Provinsi Papua termasuk Sail Teluk Cenderawasih.
“Sail Teluk Cenderawasih juga menjadi kegiatan yang akan menampilkan pameran budaya, [tarian, karya seni, dll],” kata Ondikeleuw.
Selain itu, Ondikeleuw juga mengingatkan bahwa Tanah Papua merupakan pulau yang indah dengan kekayaan alam yang luar biasa. Hal itu bisa menjadi peluang lokal untuk membuka lokasi-lokasi wisata yang memberi nilai tambah ekonomi. Ia menjelaskan masyarakat yang memiliki lokasi dan tanah dapat bekerja sama dengan pemerintah kabupaten setempat dalam pegelolaannya.
“(Karena itu) harus jaga alam Papua, karena dari alam itu lah yang memberi kehidupan kepada kita,” katanya.(*)