Jayapura, Jubi – Kepolisian Daerah atau Polda Papua telah menempatkan satu peleton Brimob di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. Hal itu dikatakan Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Mathius Fakhiri di Kota Jayapura, Jumat (6/10/2023).
Menurut Fakhiri, penempatan pasukan di Distrik Serambakon menyikapi adanya gangguan keamanan di daerah itu, yang terjadi pada Senin (18/9/2023) sampai dengan Selasa (19/9/2023).
“Sebanyak 35 personel Brimob dari Papua sudah ada di sana. Nanti ditambah teman-teman dari TNI. Kami berkolaborasi untuk jaga keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif,” katanya.
Dalam menjaga keamanan, Fakhiri meminta anggotanya tidak perlu ragu dan takut melakukan penegakan hukum, jika gangguan keamanan terjadi di wilayah Pegunungan Bintang.
“Jangan sampai ada kelompok-kelompok muncul, kemudian bunuh orang, lalu menggunakan bintang kejora dan mengaku kelompok Tentara Penbebasan Nasional Papua Barat (TPNPB),” katanya.
“Jangan asal bunuh orang lalu sudah mengangkat kelompok-kelompok lain. Ini kan kelakuan yang selalu dipakai dan diedarkan melalui media sosial,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pada Senin (18/9/2023) kontak tembak terjadi antara aparat keamanan dengan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. Dalam peristiwa itu satu personel Polri atas nama Briptu Agung tewas tertembak.
Usai kontak tembak, kelompok TPNPB membakar satu pasar dan tujuh kios milik warga di Distrik Serambakon, sekitar pukul 14.30 WIT. Kemudian pada pukul 17.00 WIT, kelompok TPNPB menembak dua warga sipil yang diketahui bernama Regina Bitdana (50), dan Jonan Kalakmabin (35). Mereka tertembak saat sedang berada di rumahnya yang berada di Kampung Okpol.
Lalu pada Selasa (19/9/2023, satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP atas nama Simon Petrus Sroyer (35), mengalami luka pada bagian telinga kanan akibat sambaran peluru tajam, dan luka sobek di bagian perut akibat senjata tajam (sangkur) milik kelompok TPNPB.
Kemudian pada Sabtu (30/9/2023), dilaporkan sebanyak lima anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Kodap 35 Bintang Timur pimpinan Ananias Ati Mimin, dilaporkan tewas tertembak dalam penggerebekan aparat Satuan Tugas Penegakan Hukum Damai Cartenz.
Kelima jenazah itu masing-masing bernama Otobius Bidana Mimin (38), Neas Ati Mimin (26), Otto Kasipka ( 27), Alexs Lepki (19), dan Tarkus Akmer (22). Proses evakuasi baru bisa dilakukan pada Senin (2/10/2023) pukul 20.00 WIT sampai dengan Selasa (3/10/2023) dini hari, dan langsung dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Okpol Kampung Okpol, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. (*)