Jayapura, Jubi – Sekretaris Eksekutif United Liberation Movement West Papua atau ULMWP, Markus Haluk mengatakan agenda prioritas ULMWP saat ini adalah mengintensifkan komunikasi dan konsolidasi para pejuang kemerdekaan Papua.
Saat ditemui pada sesi wawancara dengan para calon reporter Jubi di Sekolah Jujur Bicara, Kantor Redaksi Jubi, Jalan SPG Taruna Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (4/11/2023), Haluk menekankan koordinasi dengan elemen-elemen sipil politik atau sipol dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM menjadi prioritas tertinggi.
“Kami akan bertemu secara langsung, membangun komunikasi pejuang-pejuang pro Papua Merdeka, untuk mengkonsolidasikan (kekuatan) dalam penentuan nasib sendiri” katanya.
Markus Haluk menjelaskan perjuangan ULMWP dan pihak-pihak yang dimaksud hanya satu yaitu menentukan nasib sendiri, “karena itu kami akan terus bangun komunikasi dan konsolidasi”, ujarnya.
Sekretaris Eksekutif ULMWP itu menjelaskan negara Indonesia sering mengklaim bahwa pihak-pihak yang dapat diajak berbicara dalam konflik Papua (merdeka) tidak jelas karena banyak yang mengaku pemimpin sehingga siapa yang harus didengar dan siapa yang punya otoritas untuk berbicara dianggap tidak jelas.
“Karena itu ULMWP lahir tahun 2014 dengan dan melakukan konsolidasi bersama pejuang-pejuang kemerdekaan Papua yang ada di West Papua maupun diluar negeri,” ujarnya.
“Sekarang kami bergerak untuk satukan semua gerakan perjuangan Papua Merdeka,” tegas Haluk.
Haluk juga menekankan bahwa arena perjuangan Papua merdeka akan berpusat di West Papua sebagai tempat pijakan melangkah.
“Saya [Markus Haluk] dengan pimpinan Eksekutif Manase Tabuni, kami (bekerja) di West Papua. Sedangkan Octavianus Mote dan Benny Wenda (bekerja) di luar negara, ” ujarnya.(*)