Jayapura, Jubi – Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM , Atnike Nova Sigiro mengingatkan agar TNI tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, untuk mencegah meluasnya konflik dan bertambahnya korban jiwa. Meski demikian, Komnas HAM tetap mendukung upaya TNI dalam menyelematkan pilot yang disandrera pada Februari lalu itu.
Hal ini disampaikan Atnike untuk merespons pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang mengumumkan untuk menaikan status operasi penyelamatan pilot Susi Air dari Soft Approach atau pendekatan halus menjadi siaga tempur di Kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Selasa (18/4/2023).
“TNI dan Polri dalam penyelamatan Philip Marthen dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” kata Atnike dalam keterangan pers yang diterima Jubi, Selasa malam (18/4/2023).
Operasi penyelamatan pilot Susi Air dijalankan TNI/Polri setelah kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB yang dipimpin Egianus Kogoya manyandera pilot pesawat Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens di Kabupaten Nduga 7 Februari 2023. Dalam operasi itu, TNI terus berupaya membatasi pergerakan kelompok Egianus Kogoya, hingga terjadi serangan TPNPB terhadap pasukan TNI di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Sabtu (15/4/2023).
Serangan itu menyebabkan Prati Miftahul Arifin meninggal dunia, dan empat prajurit lain terluka karena tembakan. Selain itu hingga Selasa masih ada empat prajurit TNI lainnya yang dinyatakan hilang. Panglima Yudo kemudian mengumumkan bahwa status operasi penyelamatan pilot Susi Air ditingkatkan menjadi Siaga Tempur.
Komnas HAM juga menyesalkan tindakan TPNPB-OPM atas penyanderaan pilot Susi Air Kapten Philip Marthen yang semakin memperburuk situasi keamanan, dan menghambat upaya-upaya damai dalam mendorong pemajuan dan perlindungan HAM di Papua.
Atnike menyatakan Komnas HAM meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah, termasuk TNI dan Polri, untuk memastikan jaminan perlindungan kepada masyarakat sipil yang terdampak langsung dalam operasi penyelamatan pilot pesawat Susi Air.
“Mengajak semua pihak untuk menahan diri dalam merespons situasi di Papua untuk,” ujarnya. (*)