Jayapura, Jubi – Juru bicara atau Jubir Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM), Seby Sambom, mengatakan TPNPB OPM Kodap VIII Intan Jaya yang menembak mati satu anggota TNI pada 4 Januari 2023, merupakan peringatan kepada pendatang atau seperti yang disebut TPNPB sebagai imigran Indonesia, untuk segera mengosongkan atau pergi dari Intan Jaya.
“TPNPB OPM berhasil tembak satu anggota TNI/Polri Pada 4 Januari 2023 pukul 05:30 sore, Waktu Papua, di jantung Kota Intan Jaya. Untuk itu wakil Panglima Kodap 8 Intan Jaya, Apeni Kobogau, dan Staf Operasi Kodap 8 Intan Jaya mengumumkan bawah perang kami untuk merebut kedaulatan bangsa Papua tidak akan berhenti sampai Papua merdeka,” kata Sambom meneruskan pesan Wakil Panglima Kodap 8 Intan Jaya, Apeni Kobogau, pada Minggu (8/1/2023).
Peringatan tersebut sesuai dengan pertemuan militer TPNPB pada 1 Desember 2022, seperti yang disampaikan jubir dalam rilis video untuk melakukan “Perang Revolusi Total”.
“Kami sampaikan kepada masyarakat imigran entah dia pengojek, tukang bangunan, tukang jualan segera kosongkan Kabupaten Intan Jaya, dan lebih khususnya yang berada di bagian kota, jika tidak mematuhi perintah TPNPB, maka kami akan tembak mati,” katanya.
Selain pertemuan serentak seluruh Kodap TPNPB pada 1 Desember 2022, secara internal Kodap Intan Jaya sudah melaksanakan “masak daun” secara budaya pada 3 Januari 2023, dan sudah mengambil kesatuan Kodap 8 Intan Jaya.
“Itu bukti kami tidak main-main siap untuk serang bagian kota Kabupaten Intan Jaya, maka imbauan ini kami keluarkan, supaya orang imigran yang cari makan di wilayah Intan Jaya segera tinggalkan wilayah operasi TPNPB OPM,” katanya.
Lanjut Sambom, pihaknya akan terus melakukan baku tembak atau konflik bersenjata hingga Papua merdeka. “Kami akan langsungkan aksi baku tembak,” katanya. (*)