Wamena, Jubi – Pasca peristiwa amuk massa dan bentrok yang terjadi di Sinakma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023) banyak warga masyarakat yang memilih mengungsi, mengamankan diri baik di Kodim maupun tempat lainnya.
Salah satu tempat pengungsian di Kodim 1702/Jayawijaya, dimana dari data terakhir per Sabtu (25/2/2023) malam tercatat sebanyak 509 orang masih bertahan di Makodim.
Kasdim 1702/Jayawijaya, Mayor CHB Yusuf Rinding mengatakan, untuk jumlah pengungsi di markas Komando Distrik Militer 1702 sejak Jumat hingga Sabtu malam tercatat 509 jiwa.
“Para pengungsi kami tampung di Masjid dan Gereja Kodim, juga disejumlah rumah anggota yang saling kenal,” katanya, Sabtu (25/2/2023).
Untuk kebutuhan makanan pengungsi katanya, selama ini ditangani langsung oleh Kodim sendiri, barulah pada Sabtu malam pemerintah Kabupaten Jayawijaya memberi bantuan.
Kepala Badan Penanggunglangan Bencana Daerah atau BPBD Jayawijaya, Amsal Wamu pada Sabtu malam pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan berupa kebutuhan makanan dan selimut bagi pengungsi di Kodim.
“Kami datang berikan bantuan sebagai emergency berupa bahan makanan untuk pengungsi di Kodim untuk sementara sesuai dengan instruksi Bupati. Sejauh ini pengungsi data belum lengkap, sehingga kami hanya serahkan saja untuk di Kodim,” kata Amsal Wamu.
Sementara itu Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi menyebut saat ini situasi dan kondisi di Wamenasudah kondusif dan aman, sehingga para pengungsi yang ingin kembali ke rumah masing-masing sudah diperbolehkan pulang.
“Mereka [pengungsi] bisa pulang ke rumah masing-masing saya pikir situasi sudah kondusif. Ini merupakan tanggungjawab kita bersama untuk selalu menjaga situasi keamanan dan ketertiban di Jayawijaya ini,” kata Marthin Yogobi. (*)
