Jayapura, Jubi – Sebanyak 200 warga dari 10 kampung Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah yang sebelumnya mengungsi ke gereja dan honai di dekat pos Satuan Tugas Mobile Raider 300 Siliwangi di Distrik Gome pada Minggu (12/11/2023) lalu telah kembali ke kampung halaman masing-masing. Sebelumnya, mereka mengungsi pasca pembakaran gedung SMP Negeri Gome pada pekan lalu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo melalui layanan pesan WhatsApp Selasa (14/11/2023) mengatakan masyarakat kembali ke rumah setelah aparat TNI/Polri memberikan jaminan keamanan.
“Situasi saat itu tidak berlangsung lama. Setelah beberapa jam, masyarakat merasa aman, akhirnya dapat kembali ke kediaman masing-masing dengan jaminan keamanan dari TNI/Polri,” katanya.
Benny menyatakan situasi di Kabupaten Puncak berangsur aman dan kondusif. Aparat keamanan masih melakukan pengamanan yang ketat di seluruh wilayah rawan gangguan kemanan.
“Pengaman masih dilakukan guna mengantisipasi adanya gangguan. Sebelum pulang ke rumah masing-masing, warga kami berikan bekal makanan untuk dimanfaatkan setiba di rumah,” ujarnya.
Sebelumnya sekitar 200 warga dari 10 kampung Distrik Gome mengungsi ke sejumlah gereja dan honai yang berdekatan dengan pos Satgas Mobile Raider 300 Siliwangi. Mereka berasal dari Kampung Jenggernok, Wako, Nenggebuma(Tanah Merah), Agiyome, Upaga, Gome, Jonggong Golawi, Kilanungin, Misimaga, dan Tigilobak.
Komandan Satgas 300/Bjw Letkol Inf Afri Swandi Ritonga pada Senin (13/11/2023) menyatakan para warga mengungsi karena merasa keselamatannya terancam. “Mereka mendatangi pos karena merasa terancam dengan apa yang dilakukan TPNPB [atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat] wilayah Ilaga,” kata Afri.
Arfi menyatakan aparat keamanan sempat menempatkan personelnya di Gereja Bethel Jenggernok dan honai yang berada dekat dengan pos keamanan. “TNI juga telah menyediakan makan dan minum untuk mereka,” kata Afri. (*)