Jayapura, Jubi – Sebanyak 17 siswa tahfidz atau penghafal Al-Quran SMA Muhammadiyah Jayapura telah diwisuda, yang bertepatan dengan acara purna siswa tahun ajaran 2022/2023.
“Mereka telah mengikuti program kelas tahfidz,” ujar Kepala SMA Muhammadiyah Jayapura, Udin Ramazakir, di Hotel Suni Abepura, Sabtu (6/5/2023).
Sebagai bentuk peningkatan kemandirian ilmu agama dan kemampuan dalam menghafal Al-Qur’an, maka perlu dilakukan suatu pengujian hafalan, sehingga 17 siswa-siswi tersebut telah diwisuda.
“Para wisudawan tahfidz Al-Qur’an ini bervariasi, ada yang 1 juz, 2 juz, 4 juz, hingga 7 juz. Tahfidzul Qur’an ini merupakan program rutin di SMA Muhammadiyah Jayapura,” ujarnya.
Tahfidzul Qur’an merupakan kegiatan ekstrakurikuler. Setiap hari, siswa-siswi yang mengikuti program tersebut, datang untuk setoran hafalan kepada ustad atau guru-guru yang sudah ditunjuk untuk mengampunya atau membimbing.
“Jadi, kalau mereka mengikuti dengan baik selama tiga tahun, kita target minimal 3 juz itu bisa hafal. Untuk yang reguler juga diajarkan tahfidz di kelas. Jadi, bisa masuk di jam pelajaran,” ujarnya.
Ramazakir berharap melalui wisuda tahfidz Al-Qur’an ini, SMA Muhammadiyah Jayapura yang programnya cukup unggul sesuai dengan kurikulum merdeka yang merupakan program pemerintah.
“Sertifikat tahfidz Al-Qur’an memudahkan mereka untuk diterima di perguruan tinggi Muhammadiyah. Harapan kami agar mereka menjadi generasi yang mencintai Al-Qur’an, berakhlak baik dan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas, orang tua, bangsa, dan negara,” jelasnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid, mengatakan tahfidz Al-Qur’an merupakan implementasi profil pelajaran Pancasila.
“Anak yang akan memberikan mahkota kepada orang tua adalah anak yang penghafal Al-Qur’an. Untuk itu, lebih giat dan semangat lagi membaca dan mengamalkannya. Sedikit demi sedikit menghafal asal istikomah. Harus memiliki ilmu, iman, dan akhlak,” katanya. (*)