Jayapura, Jubi – Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Provinsi Papua, menggelar sosialisasi penumbuhan kesadaran keluarga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS, Selasa (20/2/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Wali Kota Jayapura selama satu hari diikuti oleh kader kepala puskesmas dan dan kader posyandu, baik kader bayi, balita, remaja, dan lansia (lanjut usia) dalam rangka peningkatan kapasitas.
“Kami ingin kader posyandu ini menjadi ujung tombak bagi kesehatan masyarakat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari.
PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan -kegiatan kesehatan di masyarakat.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran keluarga atau masyarakat dari lima distrik di Kota Jayapura dalam peningkatan derajat kesehatan keluarga dan lingkungan dengan menerapkan PHBS,” ujarnya.
“Salah satu strategi utama untuk mewujudkan Kota Jayapura sebagai Kota Sehat adalah dengan menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,” ujarnya.
Sebagian besar masalah kesehatan dapat dicegah dengan melaksanakan PHBS khususnya di rumah tangga, karena anggota rumah tangga merupakan aset yang sangat potensial untuk diberdayakan dalam upaya menjaga dan memelihara kesehatan.
“Melalui upaya ini, setiap rumah tangga diberdayakan agar tahu, mau, dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan mengupayakan lingkungan yang sehat, mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi serta memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada,” ujarnya.
Asisten II Setda Kota Jayapura, Widhi Hartanti, mewakili Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan setiap rumah tangga juga digerakkan untuk berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
“Tujuannya untuk mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
PHBS pada tatanan rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melaksanakan PHBS,” ujarnya.
Guna memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri sendiri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
“Dengan pelaksanaan kegiatan pertemuan penumbuhan kesadaran keluarga tentang PHBS yang dikuti oleh kader kesehatan berjumlah 100 kader, diharapkan kader dapat menjadi motor penggerak dalam pelaksanaan 10 indikator PHBS di keluarga dan lingkungan masyarakat,” ujarnya. (*)
Discussion about this post