Wamena, Jubi – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Jayawijaya menggelar rapat koordinasi untuk menyiapkan langkah penanganan kejadian luar biasa atau KLB campak di ibukota Provinsi Papua Pegunungan tersebut. Hingga saat ini tercatat 144 kasus terindikasi campak yang tersebar 14 distrik. Sembilan kasus di antaranya dinyatakan positif campak.
Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, mengatakan langkah cepat penanggulangan kasus luar biasa campak untuk meminimalisasi jumlah penderita di Kabupaten Jayawijaya. Rapat koordinasi ini sebagai langkah pertama penanggulangan KLB campak.
“Langkah pertama kami melakukan rapat koordinasi. Rapat ini mengundang para kepala distrik dan kepala puskesmas untuk mulai melakukan langkah penanganan pengobatan. Kemudian mencari pasien yang mengalami gejala campak,” kata Bupati Banua, di Wamena, Selasa (13/6/2023).
Pemkab Jayawijaya juga membentuk tim untuk menangani para pasien campak. Tim ini, mulai Jumat (15/6/2023) esok, akan turun ke distrik untuk melakukan pengobatan.
“Saat ini tim masih fokus di beberapa distrik yang ada potensi kena wabah campak. Namun, pemerintah tetap akan melayani secara keseluruhan setiap distrik. Kepala distrik juga akan memberikan imbauan kepada masyarakat di masing-masing wilayahnya,” kata Bupati Banua.
Bupati Banua juga menjelaskan tim penanggulangan kasus luar biasa campak akan bekerja berdasarkan surat keputusan (SK). Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak aparat TNI maupun Polri untuk membantu penanganan KLB campak.
“Saya minta masyarakat yang punya anak usia 6 bulan sampai 12 tahun untuk lakukan imunisasi lengkap. Hal Ini sangat penting. Jika ada gejala campak sebaiknya segera ke puskesmas terdekat untuk penanganan secara langsung,” pungkasnya. (*)