Pelayanan kesehatan di RSUD Abepura telah berjalan normal

RSUD Abepura
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Abepura, dr Veronika Pikey di Kota Jayapura, Selasa (16/5/2023). - Jubi/Alexander Loen

Jayapura, Jubi – Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Abepura di Kota Jayapura, Provinsi Papua, telah kembali berjalan normal pasca terbakarnya gudang logistik rumah sakit itu. Hal itu dinyatakan Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Abepura, dr Veronika Pikey yang ditemui Jubi di Kota Jayapura, Selasa (16/5/2023).

Pikey mengakui gudang logistik RSUD Abepura yang berada di lantai 2 Gedung Instalasi Gawat Darurat dan terbakar merupakan “jantung” rumah sakit itu. Akan tetapi, dampak kebakaran itu telah teratasi, sehingga pelayanan rawat inap maupun rawat jalan RSUD Abepura telah berjalan normal.

Baca juga :   Tim gabungan temukan 1 jenazah korban kapal terbakar di Mappi

Kebakaran gudang logistik yang terjadi pada 9 Mei 2023 itu merusak sejumlah fasilitas RSUD Abepura, seperti ruang farmasi, ruang laboratorium, ruang rekam medik, ruang gizi, dan ruang rawat anak. Pelayanan berhasil dipulihkan setelah beberapa ruang di rumah sakit itu dialihfungsikan sebagai pengganti sementara ruangan yang berbakar.

“Semua pelayanan berjalan normal. Ada beberapa ruangan yang kami fungsikan sebagai pengganti sementara gedung terdampak yang terbakar,” kata Pikey.

Baca juga :   PPK harus mempunyai kompetensi

Menurutnya, kendala hanya dialami dalam pengadaan alaut tulis kantor, karena semua alat tulis kantor habis terbakar. “Mungkin itu saja. Tapi secara umum pelayanan berjalan dengan sangat baik,” ujarnya.

Pada pekan lalu, Wakil Direktur Umum dan Keuangan, Petrus Benyamin Pepuho memperkirakan nilai kerugian yang ditimbulkan kebakaran gudang logistik RSUD Abepura mencapai Rp9 Miliar. Ia menyatakan taksiran kerugian miliar rupiah itu terdiri atas taksiran nilai kerusakan bangunan mencapai Rp5 Miliar, dan nilai kerugaian peralatan penunjang pelayanan kesehatan berkisar Rp4 Miliar.

Baca juga :   Dishub Kota Jayapura tertibkan sopir taksi

Pepuho menyatakan kebakaran itu menyebabkan seluruh ruangan di gedung IGD itu rusak. “Bangunan IGD dua lantai itu tidak bisa digunakan lagi. Kerugian besar sekali. Saya punya estimasi sementara sampai Rp9 Miliar,” kata Pepuho. (*)

Komentar
banner 728x250